Macam-Macam Teknik Suturing

Nabilah Kusuma
Published on

 

MACAM-MACAM TEKNIK SUTURING

Kamu sering bingung untuk memilih teknik menjahit atau suturing? Yuk kita belajar bersama di sini!

Apa itu suturing?

Suturing merupakan upaya mendekatkan tepi luka dengan menggunakan jahitan sehingga diharapkan dapat mempercepat penyembuhan luka.1 Suturing termasuk dalam keterampilan bedah dasar atau basic surgical skills (BSS) dan biasanya diajarkan sejak sekolah kedokteran umum.2

Apakah tujuan suturing?

Pada proses penyembuhan luka, suturing memiliki beberapa tujuan yaitu:3

  1. Menutup dead space
  2. Menyokong penyembuhan luka sehingga dapat dicapai tensile strength yang adekuat
  3. Mempercepat menyembuhan luka dengan mendekatkan tepi luka
  4. Mencegah adanya infeksi dan membantu mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan.

Apa saja macam-macam teknik suturing?

1. Teknik simple suture interupted

Pada teknik ini jarum ditusukkan tegak lurus pada epidermis hingga menembus dermis dan ditusukkan pada tepi luka disisi yang berlawanan. Kemudian diikuti pembuatan simpul di salah satu tepi luka.3

Teknik ini  sering digunakan oleh pemula karena mudah dilakukan (ketika memerlukan tensile strenght lebih besar, dan apabila memerlukan membuka beberapa jahitan tidak perlu membongkar keseluruhan jahitan). Kekurangan teknik ini yaitu sering meninggalkan bekas jahitan terutama jika pengangkatan jahitan ditunda. 3

2. Teknik kontinu/ jelujur/ running suture

Teknik ini dilakukan dengan membuat jahitan menyerupai teknik interrupted namun tidak dilakukan pemotongan benang dan dilakukan pembuatan simpul pada kedua ujung luka.3  Teknik ini dapat menjadi pilihan tepat ketika perlu durasi penjahitan yang cepat pada luka yang panjang misalnya periotneum, fascia dan penutupan mukosa setelah episiotomi.3  Jahitan ini menyimpan lebih sedikit benda asing dalam jaringan, dan bisa menjadi pilihan tepat pada pasien anak-anak karena durasi pengerjaannya singkat.4 Kekurangan teknik ini yaitu terdapat resiko bekas jahian dan dehisence. 3

Terdapat beberapa jenis jahitan tipe ini yaitu simple continous, locking continous, dan subcuticular continous. 4

3. Teknik matras

Jahitan matras dapat dipilih pada luka dengan tepi yang sulit mencapai eversi. Matras vertikal lebih sesuai digunakan saat tepi luka memiliki ketinggian yang tidak sama, sedangkan matras horizontal digunakan saat kondisi jaringan tegang. 4

 

3.1. Matras vertikal

Pembuatan jahitan diawali dengan menusukkan jarum agak jauh dari tepi luka ke sisi lainnya dengan jarak yang sama. Lalu jarum ditusukkan pada sisi tersebut namun lebih dekat dengan tepi luka dan ditusukkan hingga menembus sisi awal. Lalu benang disimpul.3  Keuntungan teknik ini yaitu mampu menyetarakan permukaan sayatan sehingga tercapai eversi yang baik, meminimalkan dead space, serta meminimalkan tegangan sepanjang luka. Kekurangannya yaitu memerlukan presisi yang simetris antara kedua tepi luka.3

3.2. Matras horizontal

Teknik penjahitan ini menyerupai simple suture intterrupted, yaitu jarum ditusukkan ke sisi lain dari luka, lalu dilakukan teknik interrupted kembali ke sisi awal lalu benang disimpul. Jarak dari tepi luka antara keempat tusukan adalah sama, sehingga didapatkan dua jalur benang yang tersusun horizontal melewati tepi luka.3  Keuntungan teknik ini cocok digunakan untuk lokasi dengan tegangan (tension) tinggi, meminimalkan risiko menciderai saraf dan pembuluh darah . Kekurangannya yaitu adanya suture marks bila jahitan diangkat lebih dari 7 hari, serta berisiko adanya nekrosis akibat penjahitan terlalu kencang.3

Apakah ada komplikasi dari menjahit luka?

Tentu ada ya Umma Buddies,

Terdapat komplikasi yang terjadi secara langsung dan tidak langsung.4 Komplikasi langsung dapat berupa hematoma karena hemostasis yang kurang adekuat pada daerah luka, kemungkinan terjadinya infeksi, serta dehiscence apabila aproksimasi jahitan kurang tepat. Sedangkan komplikasi tidak langsung dapat berupa terbentuknya jaringan parut, bahkan terbentuknya hipertrofi pada jaringan parut luka atau keloid. 4

 

Kapan waktu yang tepat untuk pengangkatan jahitan?

Ketika luka mulai menunjukkan proses penyembuhan dan tidak memerlukan penahan strukturnya, jahitan nonabsorbable perlu diangkat. 4  Waktu untuk pengangkatan jahitan berbeda-beda tergantung banyaknya vaskularisasi dan tingkat mobilitas pada organ yang luka, serta usia pasien.3  Pada daerah dengan vaskularisasi tinggi penyembuhan luka dapat berlangsung lebih cepat. Selain itu daerah dengan mobilitas rendah biasanya penyembuhan luka juga terjadi lebih cepat, dibandingkan dengan sendi yang mengalami mobilitas tinggi.3  Daerah wajah memiliki kecepatan penyembuhan sekitar 5-7 hari, sedangkan ekstremitas bawah mencapai 10-14 hari.4 Usia pasien juga menentukan waktu kapan perlu diangakatnya jahitan, pada anak-anak karena penyembuhan lukanya lebih cepat jadi pengangkatan jahitan juga dilakukan lebih cepat. 3

Oleh karena pentingnya suturing dalam praktik klinis, dan banyaknya pilihan berbagai macam teknik suturing Umma Buddies harus tetap semangat untuk berlatih agar pengalaman dan kemampuan suturing menjadi lebih baik.

 

Pelajari lebih dalam tentang teknik suturing melalui referensi di bawah ini:

  1. Miriam Byrne, MD, FRCS (Plast), Al Aly, MD, FACS, The Surgical Suture, Aesthetic Surgery Journal, Volume 39, Issue Supplement_2, April 2019, Pages S67–S72, https://doi.org/10.1093/asj/sjz036
  2. Gonzalez-Navarro, A.R., Quiroga-Garza, A., Acosta-Luna, A.S. et al.Comparison of suturing models: the effect on perception of basic surgical skills. BMC Med Educ 21250 (2021). https://doi.org/10.1186/s12909-021-02692-x.
  3. AO Ardhiansyah . 2021. Kompetensi Bedah Untuk Dokter Umum. Surabaya : Airlangga University Press
  4. Soeselo DAS, Handini NS, Setiawan J, Realino B, Lonah, Kusanto A, Tjoe J, Theresia S, Kahono C, Clarissa C, Widjaja EA, Boestami HP, Santoso N. Keterampilan bedah sederhana di fasilitas layanan primer. Jakarta : Penerbit Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

 

Penulis: Nanda Lailatussuraya Marta., S.K.G. 

 

Customer Support umeds