Struktur dan Fungsi Jaringan Keras dan Lunak Gigi

-

Struktur Jaringan Keras Gigi

  • Enamel
    • Struktur Enamel
      • Enamel Rod : kepala dan ekor rentan terhadap asam
      • Rod Sheath & Cementing Inter Rod : tahan terhadap asam
      • Gnarled Enamel : bagian enamel yang bergelombang dan terletak di servikal, insisal, dan oklusal
      • Enamel Tuft : bagian enamel  yang mengalami hipomineralisasi
      • Enamel lamellae : daerah yang lemah sebagai jalur masuk bakteri
      • Enamel Spindel : terdiri dari reseptor rasa nyeri (perpanjangan tubuli dentin)
      • Incremental Attire of Retrius
      • Dentino Enamel Junction : mengubungkan dentin dan enamel
      • Membran Nasmyth  : enamel gigi yang baru erupsi
    • Fungsi Enamel
      • Pelindung gigi yang paling kuat terhadap rangsang pada awaktu pengunyahan 
      • Memiliki resistensi terhadap abrasi yang tinggi
  • Dentin
    • Struktur Dentin
      • Terbentuk dari sel odontoblas
      • Berkembang dari suatu jaringan embryonic dental papila / mesoderm
      • Ditutupi oleh enamel di crown dan sementum di akar
      • 75% anorganik 20% organik 5% air
      • Komposisi terdiri dari tubuli dentin, peritubuli dentin, intertubuler dentin, predentin, dan processus odontoblas
    • Tipe Dentin
      • Dentin Primer
        • Dentin yang pertama kali terbentuk
        • Dentin tubular yang terbentuk sebelum gigi erupsi dan lengkap pembentukannya pada saat terbentuknya akar gigi
      • Dentin Sekunder
        • Terbentuk setelah dentin primer oleh karena rangsangan terus menerus secara fisiologis
        • Terbentuk dari sirkum pulpal dan pembentukannya lambat
      • Dentin Tersier
        • Terbentuk akibat rangsangan sedang dari abrasi, atrisi, erosi, trauma, karies dan proses perawatan. Merupakan mekanisme pertahanan terhadap hilangnya enamel, dentin, atau sementum
        • Dentin Reaksioner : dentin tersier yang dibentuk oleh sel odontoblas, respon terlihat setelah rangsangan sedang
        • Dentin reparatif : dentin tersier yang dibentuk olehs el odontoblas yang terlihat setelah rangsangan kuat
      • Dentin Sklerotik
        • Dentin yang terbentuk karena iritasi ringan / karies yang berjalan lambat sehingga ada perubahan komposisi dentin primer, peritubulus melebar, tubulis kalsifikasi
        • Physiological = Dentin sklerosis karena usia
        • Reactive = Dentin sklerosis karena iritasi ringan
    • Fungsi Dentin
      • Melindungi pulpa
      • Fondasi dari enamel
      • Mendasari warna enamel
      • Sebagai jaringan vital yang merespon rangsang
  • Sementum
    • Struktur dan Fungsi Sementum
      • Jaringan keras yang melapisi anatomi akar gigi (kurang sensitif)
      • Berasal dari sel cementoblas dari lapisan mesoderm
      • Terdiri dari 2 tipe yaitu, aseluler (primer di bagian koronal) dan seluler (sekunder di bagian apikal)
      • 43 - 50% bahan anorganik, 50-55% bahan organik berupa kolagen, protein, dan polisakarida
      • Berfungsi sebagai penjangkar/pengikat gigi dengan tulang periodontal sepanjang ligamen periodontal
    • Tipe Sementum
      • Seluler
        • Banyak ditemukan di daerah apikal dan bifurkasi akar gigi
        • Terbentuk setelah gigi erupsi mencapai oklusal plane
        • Tersusun atas sel sementoblas
        • Lebih tebal dari aseluler sementum dan tidak beraturan
        • Lebih sedikit terkalsifikasi
      • Aseluler
        • Banyak ditemukan di daerah koronal
        • Pertama kali terbentuk
        • Tidak mengandung sel
        • Mengandung fibril kolagen yang terkalsifikasi

 

Struktur Jaringan Lunak Gigi

Jaringan Pulpa

  • Jaringan ikat khusus yang membawa suplai darah dan saraf.
  • Bagian pulpa di mahkota disebut ruang pulpa.
  • Bagian pulpa di akar disebut pulpa/saluran akar.
  • Fungsi formatif: membentuk dentin.
  • Fungsi sensorik: merespon rangsangan.
  • Fungsi defensif: merespon inflamasi dan imunologis.
  • Fungsi nutritif:  membawa oksigen dan nutrisi untuk perkembangan dan berfungsinya gigi.
  • Fungsi protektif: terlibat dalam pembentukan dentin sekunder atau dentin tersier, yang meningkatkan penutupan pulpa.
  • Pulpa juga memiliki sel darah putih.

 

Referensi

  1. Fehrenbach, M.J. and Popowics, T., 2015. Illustrated Dental Embryology, Histology, and Anatomy E-Book 4th ed.. Elsevier Health Sciences.
  2. Phulari, R.G., 2014. Textbook of dental anatomy, physiology and occlusion. JP Medical Ltd.
Customer Support umeds