Kenali Macam-macam Splint dalam Kedokteran Gigi

Nabilah Kusuma
Published on

Kenali Macam-macam Splint dalam Kedokteran Gigi

Kegoyangan gigi, salah satu penyakit periodontal yang disebabkan oleh adanya perluasan peradangan dari gingiva ke jaringan pendukung gigi, trauma oklusi, maupun karena terjadinya trauma dentoalveolar.1 Dental splinting adalah perawatan yang dianjurkan untuk menstabilisasi gigi yang goyang sehingga proses penyembuhan ligamen periodontal dapat dicapai.1

Ada banyak jenis splint yang perlu kamu ketahui. Pada Dentapedia kali ini, kita akan bagi membahas mengenai jenis splint untuk indikasi trauma dentoalveolar. Yuk kenalan dulu satu-persatu!

Splint untuk Trauma Dentoalveolar Berdasarkan Pergerakan Fisiologis Gigi5,6,7

1. Rigid

1.1. Suture Splints

DefinisiSplint yang terbuat dari kawat lunak, diikatkan pada gigi trauma beserta gigi tetangganya. Jika tidak ada gigi tetangga maka dapat digunakan benang bedah.
IndikasiTrauma pada gigi campuran
KontraindikasiKetika ada pilihan metode splint lain yang lebih baik.
DurasiBeberapa hari
KeuntunganSebagai pilihan alternatif bagi dokter bedah mulut.
KerugianKawat mudah lepas saat mengunyah dan kebersihan mulut sulit dijaga.

 

1.2. Arch Bar Splints

DefinisiSplint yang terdiri dari bracket logam siap pakai yang dikaitkan dengan kawat pada gigi.
IndikasiFraktur rahang
KontraindikasiTrauma dentoalveolar yang mengharuskan perbaikan ligamen periodontal.
KeuntunganMengikat gigi sekaligus menstabilkan fragmen fraktur secara adekuat pada tempatnya.
KerugianDapat menyebabkan inflamasi gingiva karena bar diletakan di atas gingiva.
  •  

 

1.3. Splint Akrilik

DefinisiSplint yang terbuat dari bahan akrilik, jenis yang paling terkenal dari splint akrilik adalah Pfeiffer Splint.
IndikasiLuksasi gigi dengan fraktur tulang alveolar
KontraindikasiTrauma dental terisolasi
KeuntunganSebagai individual splint yang dapat dibuat secara metode direct maupun indirect.
KerugianMetode direct dapat menyebabkan rasa panas dalam mulut pasien sehingga dirasa kurang nyaman.
Metode Pembuatan
  • Direct: dibuat menggunakan akrilik self-cured pada mulut pasien
  • Indirect: dibuat di lab menggunakan model lilin pada hasil pencetakan gigi pasien yang kemudian di-curing dengan akrilik.

 

1.4. Splint Komposit

DefinisiSplint yang terdiri dari resin komposit yang dipolimerisasikan pada gigi yang sudah diberi etsa dan bonding agent
IndikasiKegoyangan gigi dengan gigi tetangga masih utuh
KontraindikasiJika terdapat mahkota artifisial atau restorasi yang luas
KeuntunganTeknik pembuatannya mudah
KerugianDapat patah karena gaya oklusal antargigi
  •  

 

2. Semirigid

2.1. Splint Ortodonti

DefinisiSplint yang terdiri dari bracket diletakkan pada ⅔ permukaan labial gigi kemudian disambungkan dengan kawat.
IndikasiJika gigi mengalami intrusi dan perlu direposisi menggunakan gaya ortodonti.
KontraindikasiJika ada kekhawatiran gaya ortodonti dapat mengganggu proses penyembuhan gigi yang trauma.
KeuntunganPergerakan gigi terjadi secara sinkron
KerugianSulit dilakukan bagi dokter yang bukan spesialis ortodonti
  •  

 

2.2. Wire-composite Splints

DefinisiSplint yang paling sering digunakan, terdiri dari kawat 0,3-04 mm yang ditempatkan pada komposit yang diaplikasikan pada permukaan gigi.
IndikasiSemua jenis trauma dentoalveolar tanpa fraktur tulang alveolar
KontraindikasiGigi dengan mahkota artifisial atau restorasi yang luas
KeuntunganMudah dipasang dan bahan-bahannya mudah ditemukan
KerugianKemungkinan sulit dilepas
  •  

 

2.3. Fiber Splints

DefinisiSplint yang terdiri dari bahan fiber yang dilekatkan menggunakan unfilled resin atau resin komposit pada permukaan gigi.
IndikasiSemua jenis trauma dentoalveolar tanpa fraktur tulang alveolar
Kontraindikasi Fraktur tulang alveolar
KeuntunganMudah diaplikasikan, estetik, lentur, adhesi dengan bahan komposit lebih baik daripada kawat, dan hasil penyembuhan baik.
KerugianCenderung mahal
Macam- macam
  • Polyethylene fiber
  • Fiberglass dalam bentuk pita
  • Fishing line terbuat dari bahan nylon (digunakan sebagai bahan alternatif)
  •  

                                              

2.4. Titanium Trauma Splints (TTS)

DefinisiSplint yang terbuat dari bahan titanium dengan ketebalan 0,2 mm, difiksasi dengan komposit ke permukaan gigi.
IndikasiSemua jenis trauma dentoalveolar tanpa fraktur tulang alveolar
KontraindikasiFraktur tulang alveolar
KeuntunganMudah diaplikasikan dan dilepaskan, fleksibel
KerugianMahal
  •  

Gimana Umma Buddies? Sekarang sudah lebih kenal kan sama beberapa macam splint dalam kedokteran gigi? Semoga bermanfaat!

 

Referensi:

  1. Ambarawati IG. Penatalaksanaan mobilitas gigi dengan splinting fiber komposit. MEDICINA. 2019;50(2):226-9.
  2. Sobczak-Zagalska H, Emerich K. Best Splinting Methods in Case of Dental Injury–A Literature Review. Journal of Clinical Pediatric Dentistry. 2020;44(2):71-8.
  3. Hadziabdic N. The Basics of Splinting in Dentoalveolar Traumatology. InMaxillofacial Surgery and Craniofacial Deformity-Practices and Updates 2020 Jan 15. IntechOpen.
  4. Kahler B, Hu JY, Marriot‐Smith CS, Heithersay GS. Splinting of teeth following trauma: a review and a new splinting recommendation. Australian dental journal. 2016 Mar;61:59-73.

 

Penulis: Annisa Ayu Saputri, S.KG

Customer Support umeds