Veruka Vulgaris

Veruka vulgaris atau kutil merupakan infeksi virus human papilloma humanus yang bermanifestasi pada kulit dan bersifat jinak.

Definisi

Veruka vulgaris atau kutil merupakan infeksi virus human papilloma humanus yang bermanifestasi pada kulit dan bersifat jinak. 

Etiologi

  • Infeksi Human Papilloma Virus. 
  • Predileksi: jari, punggung tangan dan kaki
  • Penyakit ini biasanya terjadi pada anak-anak, dewasa muda, dan pasien imunosupresi.
  • Berdasarkan morfologinya, veruka diklasifikasikan menjadi:
    • Veruka vulgaris: berbentuk papul verukosa yang keratotik, kasar, dan bersisik. Lesi dapat berdiameter kurang dari 1 mm hingga lebih dari 1 cm dan dapat berkonfluens menjadi lesi yang lebih lebar.
    • Veruka filiformis: berbentuk seperti tanduk

Gambar 1. Veruka filiformis

    • Veruka plana: papul yang sedikit meninggi dengan bagian atas yang datar, biasanya memiliki skuama yang sedikit.

Gambar 2. Veruka plana

  • Berdasarkan lokasi anatominya, veruka diklasifikasikan menjadi:
    • Veruka palmar dan plantar: lesi berupa papul hiperkeratotik, tebal dan endofitik yang terkadang disertai rasa nyeri dengan penekanan.

Veruka palmar

Veruka plantar

    • Veruka mosaik: veruka plantar atau palmar yang meluas membentuk plak
    • Butcher’s wart: papul verukosa yang biasanya multipel pada palmar, periungual, dorsal palmar dan jari dari tukang potong daging.

 

Patofisiologi

 

Adanya kerusakan integritas kulit (misal karena trauma, luka) menjadi pintu masuk virus untuk menginfeksi. Penularan virus terjadi secara kontak langsung atau autoinokulasi. HPV bereplikasi di epidermis sehingga menyebabkan penebalan pada stratum korneum pada area yang terinfeksi.

Penegakan Diagnosis

  • Anamnesis
    • Muncul kutil di jari, punggung tangan atau kaki
    • Terdapat riwayat kulit yang luka
  • Pemeriksaan Fisik
    • Ditemukan lesi kulit tunggal atau berkelompok, bersisik, memiliki permukaan kasar berupa papul atau nodul yang seperti duri. 
    • Lesi muncul secara perlahan dan dapat bertahan dengan ukuran kecil, atau membesar.
    • Lesi dapat menyebar ke bagian tubuh lain.
  • Pemeriksaan Penunjang
    • Dermoskopi, dapat ditemukan gambaran red-black (hemorrhagic) dot dikelilingi white halo yang dihubungkan dengan papilomatosis, red-black (hemorrhagic) streaks pada weight bearing area palmoplantar, dan hairpin vessels. 

Gambar 3. Dermoskopi veruka

    • Histopatologi, dapat ditemukan gambaran epidermal akantosis dengan papilomatosis, hiperkeratosis, parakeratosis, terdapat pemanjangan rete ridges kearah tengah veruka, dan penonjolan pembuluh darah dermis yang memungkinkan terjadinya trombus.

Gambar 4. Histopatologi veruka

Diagnosis Banding

  • Moluskum kontagiosum
  • Nevus melanositik
  • Keratosis aktinik
  • Focal palmoplantar keratoderma
  • Keratosis seboroik
  • Fibroma mole/skin tag
  • Karsinoma sel skuamosa
  • Amelanotik melanoma
  • Nevus epidermals, inflammatory linear verrucous epidermal nevus

Tatalaksana

  • Medikamentosa
    • Agen destruktif: asam salisilat, asam TCA, perak nitrat
    • Agen virusidal: glutaraldehid, formaldehid
    • Agen antiproliferasi: krim 5-FU 5%, retinoid topikal
    • Terapi imunologi: imiquimod, DPC atau SABDE
    • Terapi intralesi: 5-FU bleomycin, interferon beta, dithranol
    • Terapi oral: zink sulfat, antagonis reseptor H2, retinoid sistemik
  • Tindakan: bedah beku, bedah laser, bedah pisau

 

Referensi

  1. Danarti, R., Budiyanto, A., Pudjiati, S.R., Siswati, A.S., Febriana, S.A., Rayinda, T. 2020. Clinical Decision Making Series: Dermatologi dan Venerologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  2. Menaldi, S.L., Bramono, K., Indriatmi, W. 2015. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 7. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.
  3. PERDOSKI. 2021. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Spesialis Dermatologi dan Venerologi Indonesia. Jakarta: PERDOSKI.
  4. Kang S, & Amagai M, & Bruckner A.L., & Enk A.H., & Margolis D.J., & McMichael A.J., & Orringer J.S.(Eds.). 2019. Fitzpatrick's Dermatology, 9e. McGraw Hill.
Customer Support umeds