Pertumbuhan kerangka kraniofasial mempengaruhi hubungan rahang, hubungan oklusal, dan fungsi orofasial. Pertumbuhan terjadi melalui proses endokondral dan intramembranosa.
- Rahang bawah = endokondral & intramembranosa
- Rahang atas = terutama intramembranosa
Rahang Bawah
- Perkembangan Rahang Bawah
- Perkembangan rahang bawah melibatkan penambahan tulang alveolar untuk menyelubungi benih gigi yang berkembang.
- Tulang pendengaran (maleus dan inkus), ligamen sphenomandibular, dan ligamen spheno malleolar → Dibentuk dari resorpsi tulang rawan Meckel
- Sendi temporomandibular (TMJ) → Dibentuk dari mesenkim di antara kondil rahang bawah dan tulang temporal
2. Pertumbuhan Rahang Bawah
- Rahang bawah mengalami pertumbuhan melalui remodeling tulang:
Gambar 2.1 Gambaran pertumbuhan mandibula. Bagian dengan tanda (+) menunjukkan deposisi tulang. Bagian dengan tanda (-) menunjukkan resorpsi tulang.
Perubahan sudut rahang bawah:
Gambar 2.2 Gambaran pertumbuhan lebar mandibula.
Pertumbuhan rahang bawah dipengaruhi oleh faktor:
- Genetik
- Lingkungan
- Pengaruh fungsional (pola pengunyahan dan kontak gigi-gigi saat mengunyah)
Rahang Atas
Gambar 2.3 Gambaran arah pertumbuhan dan resorpsi tulang fasial.
- Maksila berkembang melalui proses osifikasi intramembranosa sekitar minggu ke-8 kehidupan janin.
- Osifikasi dimulai dari daerah gigi susu dan menyebar ke seluruh proses maksila.
- Pertumbuhan maksila melibatkan remodeling tulang dan pertumbuhan melalui sutura.
- Sinus maksila muncul pada bulan ke-4 kehidupan janin dan berkembang seiring pertumbuhan maksila.
- Pertumbuhan wajah, termasuk maksila, tergantung pada pertumbuhan sinkondrosis spheno-occipital.