Struktur Epitelium Mukosa Oral

-

Epitelium Mukosa Oral

Rongga mulut dilapisi oleh epitel skuamosa bertingkat (stratified squamous epithelium) yang dapat berkeratin (keratinized), sebagian berkeratin (parakeratinized), atau tidak berkeratin (nonkeratinized). Epitel skuamosa keratinized terdiri dari empat lapisan, yaitu stratum basale (lapisan basal), stratum spinosum (lapisan berduri), stratum granulosum (lapisan granular), dan stratum korneum (lapisan berkeratin). Pada epitel nonkeratinized, dua lapisan dalam (basal dan spinosum) tetap sama, tetapi lapisan luarnya disebut sebagai lapisan superfisial dan intermediet. Berdasarkan fungsi, mukosa oral dibagi menjadi:

  • Mukosa lining → Struktur mulut yang dapat digerakkan seperti palatum lunak, pipi, bibir, dasar mulut, dan forniks vestibular. Jenis epitel: skuamosa bertingkat nonkeratinized.
  • Mukosa masticatory → Terletak pada gingiva cekat dan palatum keras, berfungsi memberikan dukungan lebih baik saat pengunyahan. Jenis epitel: skuamosa bertingkat keratinized atau parakeratinized.
  • Mukosa khusus → Terletak di dorsum lidah yang memiliki papila dan bintil pengecap yang memungkinkan persepsi rasa. Mukosa dorsum lidah terkadang juga diklasifikasikan sebagai mukosa masticatory karena peran aktifnya dalam pengunyahan. Jenis epitel: skuamosa bertingkat keratinized atau nonkeratinized.

Struktur Sel Epitel

Peran Barrier

  • Rongga mulut terus-menerus menghadapi rangsangan mekanis, kimiawi, dan biologis dari aktivitas sehari-hari.
  • Mukosa mulut melindungi jaringan di bawahnya dari tekanan mekanis saat pengunyahan, antigen eksternal, dan molekul berbahaya dari makanan.
  • Mukosa mulut juga terpapar zat karsinogenik yang ditemukan dalam alkohol, tembakau, dan sirih yang dikonsumsi di beberapa daerah.
  • Epitel mulut berfungsi sebagai penghalang fisik dan kekebalan tubuh terhadap serangan eksternal dan mencegah penetrasi flora bakteri normal rongga mulut yang dapat menyebabkan infeksi.
  • Susunan epitel mukosa mulut yang tersusun dari banyak lapisan sel epitel mempertahankan respons imun terhadap antigen dengan adanya sel dendritik dan sel T-helper 17 (Th17).

Regenerasi Sel

  • Sel-sel epitel mulut diperbarui melalui pembelahan sel sekitar setiap 14-21 hari karena rongga mulut terpapar pada kebutuhan fungsional yang tinggi.
  • Proses pergantian dimulai dari stratum basale, di mana sel-sel mitosis mengalami proliferasi terlebih dahulu, kemudian mengalami proses diferensiasi dan migrasi.
  • Pergantian sel lebih cepat pada mukosa lining daripada mukosa masticatory.
  • Untuk mempertahankan homeostasis epitel, diperlukan diferensiasi dan deskuamasi pada permukaan untuk menyeimbangkan pembelahan sel.

Kelembaban

  • Struktur histologis mukosa mulut yang berkeratin mirip dengan epidermis kulit.
  • Fungsi utama epidermis adalah mencegah transepidermal water loss (TEWL) dari jaringan di bawahnya.
  • Fungsi utama mukosa mulut adalah mencegah transmukosa water loss (TMWL) dan sebagai indikator retensi air mukosa.
  • Pada kulit normal, stratum korneum merupakan barier utama terhadap transpor difusi dua arah.
  • Barier ini penting untuk menjaga hidrasi lapisan luar stratum korneum dan fleksibilitas kulit.
  • Permeabilitas yang rendah menghasilkan gradien air di stratum korneum, yang penting untuk reaksi enzimatik seperti deskuamasi.
  • Sifat pelembab stratum korneum bergantung pada barier yang dibentuk oleh stratum korneum, selubung korneosit, lipid lamelar interseluler, dan faktor pelembab alami.

Interaksi dengan Makanan

  • Rongga mulut menerima persarafan sensorik dari tiga cabang saraf trigeminal.
  • Tiga jenis ujung sensorik di mukosa mulut: diskus Merkel, sel Meissner, dan ujung saraf bebas, yang merasakan suhu, sentuhan, dan rasa sakit.
  • Mukosa mulut juga merasakan sensasi rasa asin, manis, asam, pahit, dan umami.
  • Sel-sel reseptor rasa terletak di dorsum lidah dan palatum lunak.
  • Fungsi sensorik rongga mulut penting untuk mengidentifikasi objek, mempengaruhi tindakan selama pengunyahan, dan memulai refleks menelan.

Referensi

  1. Brizuela, M. dan Winters, R. (2023) Histology, Oral Mucosa. StatPearls Publishing. Florida.
  2. Eroschenko, V. P. (2008) diFiore's Atlas of Histology with Functional Correlations. 11th ed. Lippincott Williams & Wilkins. Baltimore.
  3. Mescher, A. L. (2016) Junqueira's Basic Histology: Text and Atlas. 14th ed. McGraw-Hill Education. New York.
Customer Support umeds