Splinting

-

Definisi

Perawatan yang dilakukan dengan tujuan imobilisasi atau stabilisasi gigi yang mengalami trauma atau penyakit. 

 

Klasifikasi

  • Splinting sementara
    • Kawat digunakan pada gigi anterior sebelum dan sesudah operasi 2-3 bulan,
    • Memungkinkan istirahat fisiologis,
    • Mencegah luka kegoyangan yang berlebihan dalam masa penyembuhan,
    • Tidak boleh ditempatkan pada gigi lebih dari 6 bulan,
    • Jika pada jangka waktu tertentu tujuan perawatan belum berhasil dibutuhkan splint permanen. 
  • Splinting semi-permanen atau diagnostik
    • Digunakan dalam waktu yang tidak terbatas,
    • Memberi kesempatan perbaikan jaringan periodontal dan pengujian prognosa yang meragukan. 
  • Splinting permanen
    • Digunakan dalam jangka waktu yang lama,
    • Digunakan jika splint sementara atau semi-permanen gagal atau tidak menunjukan kemajuan
    • Dapat berupa splint cekat atau lepasan.

 

Splint permanen lepasan

 

Splint permanen cekat

 

Indikasi dan Kontraindikasi

  • Indikasi
    • Membantu penyembuhan dengan mengurangi daya fungsional yang traumatik pada periode sesudah perawatan periodontal,
    • Stabilisasi gigi yang mengalami kegoyangan dan kerusakan jaringan periodontal, 
    • Fiksasi gigi untuk mencegah kegoyangan,
    • Mencegah migrasi patologis, 
    • Mencegah trauma akibat bruxism atau trauma jangka pendek,
    • Periodontitis.
  • Kontraindikasi
    • Kegoyangan gigi derajat sedang - berat yang disertai inflamasi periodontal dan/atau trauma oklusal primer,
    • Tidak adanya gigi penyangga, 
    • Tidak dilakukan penyesuaian oklusal pada gigi dengan trauma oklusi atau gangguan oklusal,
    • Pasien tidak bisa menjaga OH.

 

Tahapan Kerja

  • Gigi dibersihkan dengan pumice.
  • Panjang alur diukur dengan wire. Fibre dipotong sesuai dengan panjang wire, kemudian diletakan di atas glass plate,
  • Isolasi daerah kerja dengan gulungan kapas,
  • Gigi di etsa dengan phosphoric acid 30% selama 40 detik, bilas, kemudian keringkan.
  • Aplikasi bonding dan sinar selama 10 detik.
  • Aplikasikan selapis resin komposit flowable ke dalam alur. 
  • Fibre yang telah dipotong dibasahi dengan bonding lalu diletakkan di atas flowable komposit dan ditekan-tekan dengan plastic. 
  • Penyinaran dilakukan bertahap pada masing-masing gigi dengan cara membatasi sinar dengan cement spatel ditekan ke interdental gigi. 
  • Flowable komposit diaplikasikan di atas fibre dan dibentuk dengan plastic filling.
  • Dilakukan penyinaran masing-masing gigi 20 detik.
  • Pemolesan dilakukan bila diperlukan, setelah itu dilakukan penyesuaian oklusal.
  • Instruksi pasien untuk tidak makan dan minum, meludah, atau berkumur selama 1 jam dan kontrol 1 minggu kemudian. 

 

Referensi

  1. Bathla S. Periodontics Revisited. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers. 2011.321-322
  2. Newman MG, Takei HH, Carranza FA. Caranza’s Clinical Periodontology 9 th ed. Philadelphia: W.B.Saunders. 2002.
  3. Lindhe J. Text Book of Periodontology 1 th ed. Munksgaard: W.B Saunders. 2009.
  4. Kumar A. Periodontal Splint. In: Current concept in periodontics.1 st ed. New Delhi: Chaman Enterprises. 2002. 54-61
Customer Support umeds