Penatalaksanaan fraktur dentoalveolar melibatkan serangkaian tindakan yang ditujukan untuk mengembalikan integritas gigi, tulang alveolar, dan struktur gigi sekitarnya setelah terjadinya fraktur.
Definisi, Klasifikasi, Sign & symptom, dan Tata Laksana Fraktur Dentoalveolar
Crown Craze/ Crack (Infraksi email)
Definisi : retak atau fraktur sebatas email tanpa kehilangan struktur gigi
Tanda dan gejala : Terlihat retakan pada email tanpa gejala. mungkin terdapat stain
Tata laksana: Tidak diperlukan perawatan. Namun, pemeriksaan lanjutan secara berkala penting dilakukan karena tekanan apapun pada gigi dapat mengakibatkan cedera pada jaringan pulpa dan periodontal. Beberapa retakan dapat ditutup dengan unfilled resin untuk mencegahnya stain
Fraktur Mahkota
Definisi: fraktur mahkota adalah fraktur yang melibatkan email dan/atau dentin dengan atau tanpa eksposur pulpa
Tanda dan gejala : Jika melibatkan pulpa, gejala subjektif seperti nyeri spontan, sensitivitas panas-dingin, sensitivitas perkusi/palpasi pada gigi yang mengalami trauma dapat terjadi
Fraktur yang hanya mengenai email atau yang melibatkan dentin dalam jumlah minimal → tidak ada perawatan akut selain menghaluskan tepi tajam yang diperlukan. Jika reshaping gigi meninggalkan deformitas → indikasi penggantian email yang hilang dengan teknik resin komposit etsa asam. pemeriksaan lanjutan berkala diperlukan untuk memantau kesehatan pulpa dan periodontal
Jika banyak dentin yang terekspos → pulpa harus dilindungi → menutup tubulus dentin dan meningkatkan deposisi dentin sekunder oleh pulpa. Dapat diaplikasikan kalsium hidroksida pada dentin yang terbuka sebelum bagian yang retak ditutup dengan restorasi (paling sering berupa komposit dengan atau tanpa etsa asam). Rekomendasi saat ini → penempatan dentin bonding agent atau GIC di atas dentin yang terekspos, diikuti dengan penempatan restorasi komposit resin
Jika pulpa terekspos → dapat dilakukan pulp capping jika terdapat lima kondisi: (1) exposure kecil; (2) pasien datang segera setelah cedera; (3) pasien tidak mengalami fraktur akar; (4) gigi belum bergeser; dan (5) tidak ada tambalan besar atau dalam yang mengindikasikan peradangan kronis di dalam pulpa. Pada eksposur yang lebih besar atau apeks terbuka → dilakukan pulpotomi → tindakan sementara untuk mempertahankan vitalitas pulpa radikular sampai apeks tertutup → terapi endodontik harus dilakukan
Fraktur Mahkota-Akar
Definisi : fraktur yang melibatkan enamel,dentin dan sementum dengan atau tanpa eksposur pulpa
Tanda dan gejala: nyeri hebat yang timbul dari fraktur mahkota akar dapat disebabkan oleh terbukanya pulpa atau karena cedera periodontal yang bersamaan atau keduanya
Tata laksana : perawatan fraktur mahkota akar tergantung pada lokasi fraktur dan variasi anatomi
Jika fragmen koronal masih ada → harus dihilangkan untuk menilai kedalaman fraktur. jika fraktur tidak turun terlalu jauh ke apikal (dan gigi dapat direstorasi) dan jika pulpa belum terbuka → gigi dirawat seperti pada fraktur mahkota
Perawatan fraktur mahkota-akar tergantung pada lokasi fraktur dan variasi anatomi lokal. Jika fragmen koronal masih ada, itu harus dihilangkan untuk menilai kedalaman fraktur. Jika fraktur tidak turun terlalu jauh ke apikal ( dan gigi dapat direstorasi) dan jika pulpa belum terbuka, gigi dirawat seperti yang telah dibahas untuk fraktur mahkota
Tergantung pada perluasan apikal dari fraktur → mungkin diperlukan prosedur periodontal atau ekstrusi ortodontik dari akar agar dapat membuat margin apikal dari fraktur dapat diakses untuk prosedur restorative
Jika pulpa terlibat dan gigi dapat direstorasi → dilakukan perawatan endodontik, namun jika gigi tidak dapat direstorasi, indikasi pencabutan
Fraktur Akar-Horizontal
Definisi: fraktur yang melibatkan dentin sementum dan pulpa
Tanda dan gejala : gigi dapat sedikit ekstrusi, biasanya tergeser ke arah lingual, dapat disertai mobilitas/tidak
Tatalaksana: Faktor utama dalam menentukan prognosis dan perawatan adalah posisi fraktur dalam kaitannya dengan gingival crevice
jika fraktur berada di atas atau dekat dengan gingival crevice → gigi harus dicabut atau fragmen koronal harus dicabut dan perawatan endodontik dilakukan pada akar → akar kemudian dapat direstorasi dengan restorasi post dan core
Fraktur pada ⅓ tengah hingga apikal akar → reposisi (jika ada mobilitas yang terdeteksi) dan imobilisasi yang kuat selama 2-3 bulan
Sensitivitas
Definisi: cedera pada struktur pendukung gigi
Tanda dan gejala: dapat mengakibatkan kepekaan terhadap sentuhan atau perkusi tetapi tanpa mobilitas atau perpindahan gigi
Tata laksana: tidak ada perawatan akut yang direkomendasikan selain menghilangkan gejala seperti membebaskan gigi dari kontak oklusal → grinding kontak oklusal dari gigi antagonisnya pemeriksaan lanjutan harus dilakukan untuk memantau kesehatan periodontal dan pulpa
Mobilitas
Definisi : mengacu pada perpindahan gigi horizontal atau vertikal pada saat aplikasi gaya
Tanda dan gejala : gigi tampak goyang/bergerak
Tatalaksana : jika gigi hanya sedikit bergerak → menghilangkan kontak oklusal merupakan perawatan yang efektif sebagian besar gigi yang mobile menjadi stabil seiring waktu. Jika gigi sangat mobile, dianjurkan splint ke gigi yang berdekatan. Pengamatan berkala kemudian diperlukan
Tooth Displacement
Terdiri dari:
Intrusi (perpindahan gigi ke dalam soketnya-biasanya berhubungan dengan fraktur kompresi soket)
Ekstrusi (Pergeseran sebagian gigi keluar dari soketnya)
Pergeseran labial
Pergeseran lingual
Pergeseran lateral (pergeseran gigi ke arah mesial atau distal, biasanya ke ruang gigi yang hilang) Tanda dan gejala: Perpindahan gigi di luar posisinya dalam lengkung gigi. Pada perkusi, gigi yang intrusi memancarkan suara metalik yang serupa dengan suara gigi ankylosed. Gigi mungkin tampak hilang seluruhnya pada kondisi parahTatalaksana
Intrusi
Pembedahan reposisi dan splinting gigi → namun perawatan ini mengakibatkan konsekuensi periodontal dan pulpa yang serius
Erupsi dengan bantuan ortodontik → gigi diekstrusi secara perlahan, selama periode 3 hingga 4 minggu. Setelah gigi berada pada posisinya di dalam lengkung gigi, gigi tersebut akan dipasang splint selama 2-3 bulan
Jika intrusi terjadi pada gigi dewasa → degenerasi pulpa mungkin terjadi → perawatan endodontik harus dilakukan
Jika gigi desidui telah terintrusi hingga menyentuh folikel gigi sulung → gigi desidui harus dicabut se-atraumatis mungkin
Ekstrusi
Biasanya dapat didudukkan kembali secara manual ke dalam sketnya jika cedera baru saja terjadi
Setelah penggantian gigi di dalam soket, splinting selama 1-3 minggu biasanya diperlukan, seperti halnya perawatan endodontik
Pergeseran Lateral
Jika gigi tergeser minimal → reposisi gigi secara manual dan splinting selama beberapa minggu diindikasikan
Ketika perpindahan gigi yang substansial telah terjadi → gigi dan tulang alveolar harus direposisi secara manual, splint gigi dan jaringan lunak dijahit
Pemeriksaan lanjutan pasca operasi akan menentukan keadaan pulpa dan kerusakan periodontal
Avulsi
Definisi: Eksartikulasi (complete avulsion) adalah keluarnya gigi secara lengkap dari soket alveolar
Tanda dan gejala: Gigi hilang/terangkat dari soketnya
Tatalaksana: Replantasi gigi
Segera membilas gigi dengan saliva pasien, tap water atau larutan saline
Lakukan repantasi gigi → pasien harus memegang gigi pada mahkotanya, sambil berusaha untuk tidak menyentuh akarnya, kemudian menahan gigi pada tempatnya dan segera pergi ke dokter gigi
Jika pasien tidak dapat melakukan replantasi gigi → gigi tersebut harus ditempatkan pada media yang sesuai sampai perawatan dapat dilakukan oleh dokter gigi
Ketika pasien sampai ke dokter gigi, dokter gigi harus memutuskan apakah gigi tersebut dapat diselamatkan. jika gigi telah direplantasi dan tampak pada posisi yang baik, sebaiknya dilakukan radiografi dan splinting selama 7-10 hari. jika gigi telah keluar soket kurang dari 20 menit, maka harus segera dibilas dengan larutan garam dan direplantasi oleh dokter gigi. Jika gigi telah keluar dari soketnya selama lebih dari 20 menit, gigi direplantasi setelah ditempatkan dalam larutan garam seimbang Hanks selama 30 menit dan kemudian dalam doxycycline (1 mg/20 mL saline) selama 5 menit
Fraktur Prosesus Alveolar
Definisi: fraktur pada prosesus alveolar yang dapat melibatkan atau tidak melibatkan soket alveolar
Tanda gejala: dapat bersamaan dengan cedera lain seperti fraktur mahkota, akar dan cedera jaringan lunak.
Tatalaksana:
Penempatan segmen pada posisi yang tepat dan kemudian menstabilkannya hingga terjadi penyembuhan tulang
Gigi dengan apeks akar yang denuded di dalam fraktur dentoalveolar harus menjalani perawatan endodontik dalam 1-2 minggu untuk membantu mencegah resorpsi akar inflamasi dan infeksi. Segmen dento-osseous harus distabilkan selama kurang lebih 4 minggu untuk memungkinkan penyembuhan tulang
Referensi
Hupp JR, Ellis E, Tucker MR. Contemporary Oral and maxillofacial surgery. 5th ed. St. Louis, MO: Mosby Elsevier; 2008.
Fonseca RJ. Oral & Maxillofacial trauma. 4th ed. St. Louis, Mo: Elsevier; 2013.
Demir P, Kizilci E, Botsali MS. Occurrence and timing of complications of crown-fractures in permanent incisors: A randomized clinical trial. Pesquisa Brasileira em Odontopediatria e Clínica Integrada. 2021;21.
Nair KR, Das AN, Kuriakose MC, Krishnankutty N. Management of crown root fracture by interdisciplinary approach. Case Reports in Dentistry. 2013;2013:1–4. doi:10.1155/2013/138659
Ghods, Kimia & Alaee, Arezoo & Jafari, Aryan & Rahimi, Asieh. (2022). Common Etiologies of Generalized Tooth Mobility: A Review of Literature. Journal of Research in Dental and Maxillofacial Sciences. 7. 249-259. 10.29252/jrdms.7.4.249.