Oral Soft Tissue Enlargement

Pembengkakan jaringan lunak oral adalah peningkatan volume atau ukuran pada bagian lunak di dalam mulut, seperti gusi atau mukosa. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi, trauma, atau kelainan jaringan, dan memerlukan evaluasi medis untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

Mengetahui Algoritma Diagnosis Lesi Benjolan/Pembesaran

  • Pembesaran jaringan lunak dapat disebabkan oleh cedera, seperti infeksi, trauma fisik, trauma kimia, atau reaksi alergi.
  • Biasanya memiliki onset yang cepat (durasi singkat) dan dapat bertambah atau berkurang (berfluktuasi) ukurannya.
  • Seringkali palpasi lembut dan nyeri dan biasanya memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih cepat (diukur dalam hitungan jam hingga minggu) dibandingkan tumor. 
  • lesi berhubungan dengan nyeri palpasikelenjar getah bening dan manifestasi sistemik, seperti demam dan malaise. 
  • Setelah diputuskan bahwa pembesaran jaringan lunak bersifat reaktif, langkah selanjutnya adalah menentukan reaksi lesi, seperti infeksi bakteri, virus, atau jamur, atau cedera kimia atau fisik.

Lesi Benjolan/Pembesaran: Etiologi Reaktif

Focal Fibrous Hyperplasia

  • Etiologi
    Hiperplasia fibrosa fokal juga dikenal sebagai fibroma iritasi atau traumatis. Ini adalah lesi reaktif dan inflamasi pada jaringan ikat.
  • Gejala Klinis
    Secara khas fibroma iritasi tampak sebagai papula yang tumbuh lambat, berbatas jelas, serta berwarna merah muda pucat yang lama kelamaan membesar dan membentuk nodular. berbentuk bulat dengan permukaan licin, simetris, keras dan tidak sakit saat dipalpasi. Lesi ini dapat muncul di seluruh jaringan lunak, termasuk mukosa pipi, mukosa bibir, gusi atau lidah.
  • Tatalaksana
    Lesi nodular akibat iritasi kronis dapat dirawat secara non-bedah dengan menghilangkan sumber iritasi kronis sekitar lesi serta penggunaan anti-inflamasi topikal.

Granuloma Piogenik

  • Etiologi
    Sampai sekarang penyebab granuloma piogenik belum diketahui secara pasti, namun biasanya timbul setelah terjadi trauma minor.  Kemungkinan faktor predisposisi lainnya meliputi iritasi kronis, peningkatan hormon seks wanita, infeksi, virus onkogenik dan anastomosis arteriovenosa.
  • Gambaran Klinis
    Gambaran klinis granuloma piogenik berupa papula atau nodul soliter berwarna merah terang dengan diameter 5-10 mm, tumbuh cepat dalam 1-3 minggu, namun rapuh dan mudah berdarah dengan trauma ringan, serta terdapat koleret dan skuama halus di sekitarnya,. Lesi sering berulang dan lesi yang rekuren dapat memiliki satu atau beberapa lesi lainnya.
  • Tatalaksana
    Penatalaksanaan granuloma piogenik dapat berupa bedah eksisi, bedah listrik, bedah beku, laser, atau kombinasi diantaranya, dan aplikasi krim imiquimod.

Peripheral Ossifying Fibroma

  • Etiologi
    Timbul akibat iritan seperti trauma, mikroorganisme, plak, kalkulus, restorasi yang kurang adekuat timbul dari sisa epitel odontogenik pada ligamen periodontal atau gingiva cekat itu sendiri.
  • Gambaran Klinis
    Pertumbuhan soliter dari lesi sessile Warnanya sama dengan gingiva yang berdekatan dengan beberapa bagian berwarna lebih kemerahan. Pertumbuhannya berbentuk lonjong atau oval dengan batas yang jelas. Permukaan pertumbuhannya berlobus. Tidak nyeri tekan saat palpasi.
  • Tatalaksana
    Biopsi eksisi, jaringan  dikirim untuk pemeriksaan histopatologi. Gigi yang berdekatan dibersihkan untuk menghilangkan iritasi lokal. 

Peripheral Giant Cell Granuloma 

  • Etiologi
    Stimulus awal diyakini disebabkan oleh iritasi atau trauma lokal, namun penyebabnya belum diketahui secara pasti
  • Gambaran klinis
    Nodul merah keunguan  yang terdiri dari sel raksasa berinti banyak dengan latar belakang sel stroma mononuklear dan sel darah merah ekstravasasi. Konsistensi keras dengan mukosa yang melapisinya utuh.
  • Tatalaksana
    Biopsi eksisi

Lesi Benjolan/Pembesaran dari Epitel Permukaan

Limfangioma Oral 

  • Etiologi
    Malformasi sistem limfatik kongenital bersifat jinak yang jarang dijumpai, dapat bermanifestasi di intra oral maupun ekstra oral terutama pada leher (posterior triangle) dan lidah, terjadi superfisial atau deep (dalam), ditandai dengan proliferasi pembuluh limfatik yang abnormal
  • Gejala Klinis
    • Gambaran klinis limfangioma tergantung pada ekstensi dari lesi. Lesi superfisial dapat tampak sebagai nodular berwarna merah kekuningan sedangkan untuk lesi yang lebih dalam dapat berupa enlargement dengan permukaan yang halus / masa difus dengan warna yang tampak normal.
    • Enlargement/ pembengkakan/ tumor/ nodular/ depapilasi (pada lidah) berwarna pucat hingga keunguan gelap jika disertai dengan perdarahan. Limfangioma superfisial, nodul dapat juga tampak translusen. Pada limfangioma jenis deep yang terlokalisir/ difus tampak permukaan halus.
    • Lokasi terjadi paling sering pada dorsum lidah, tetapi dapat juga pada bibir, mukosa bukal, palatum mole, dasar mulut, gingiva, dan alveolar ridge.

  • Tatalaksana
    Manajemen limfangioma bekerjasama dengan dokter Spesialis yang kompeten, dan pilihan penatalaksanaannya tergantung pada jenis, ukuran, keterlibatan struktur anatomi, dan infiltrasi ke jaringan sekitarnya, antara lain:
    • Bedah eksisi
    • Schlerotherapy (dengan bahan kemoterapi)
    • Cryotherapy
    • Electrocauterization
    • Aspirasi drainase
    • Radiofrequency ablation
    • Terapi laser
    • Terapi radiasi
    • Cryotherapy
    • Electrocautery
    • Sclerotherapy
    • Pemberian steroid
    • Embolisasi
    • Ligasi
    • Operasi laser dengan Nd-YAG, CO2 dan teknik ablasi
    • Jaringan radiofrekuensi

Lesi Benjolan/Pembesaran Golongan Kistik

Salivary gland cyst

  • Etiologi
    Obstruksi atau penyumbatan saluran kelenjar saliva minor yang disebabkan oleh trauma sehingga terjadi akumulasi saliva dan saluran kelenjar liur
  • Gejala Klinis
    • Ranula
      Benjolan warna kebiruan yang menyerupai perut katak, tanpa disertai gejala dan rasa sakit, tumbuhnya lambat, lunak, dan massa dapat digerakkan, berbatas tegas dan terlokalisasi, fluktuatif, berlokasi di dasar mulut
    • Mucocele
      Lesi superfisial di mukosa/ submukosa yang fluktuan terlihat berupa tonjolan kecil (diameter 1 atau 2 cm) dengan penebalan atau pembesaran jaringan di atasnya, bewarna transparan sama dengan mukosa sekitar atau kebiruan.

       
  • Tatalaksana
    Bedah eksisi

Referensi

Customer Support umeds