Nyeri Orofasial

-

1. Trigeminal Neuralgia

  • Etiologi
    • Tertekannya vaskularitas dari saraf trigeminal pada entry zone di fossa posterior tengkorak ditemukan di kebanyakan pasien
  • Gambaran klinis
    • Nyeri menyerupai electric shock yang unilateral dan rekuren, dengan kemunculan dan penghentian yang tiba-tiba, dan terbatas pada percabangan saraf trigeminal
  • Terapi
    • Penyebab dental harus dieksklusi dan tidak boleh ada prosedur yang ireversibel yang dilakukan jika tidak terdapat bukti klinis.
    • Carbamazepine atau oxcarbazepine merupakan anti-epileptik yang harus digunakan pertama kali dan pada awalnya akan efektif, namun akan menghasilkan efek samping yang signifikan
    • Pasien harus dirujuk ke spesialis, terutama ketika first-line drug telah tidak efektif, untuk mengkonfirmasi diagnosis, dan penanganan medis lanjutan ataupun bedah
    • Penatalaksanaan bedah cukup destruktif, menghasilkan beberapa tahun pengurangan nyeri dengan beberapa tingkatan kehilangan sensorik, atau dilakukan usaha untuk dekompresi saraf trigeminal yang dapat menyediakan pengurangan nyeri lebih lama tanpa kehilangan sensorik

2. Postherpetic Neuralgia

  • Etiologi
    • Kondisi kronis dari infeksi herpes zoster
  • Gambaran klinis 
    • Gambaran vesikel multipel berisi cairan jernih → rupture dan kering → krusta
    • Area yang terkena tersebut dapat menunjukkan perubahan sensori, mencakup hipoestesia, allodynia, atau hiperalgesia
  • Perawatan
    • Medikasi antiviral, seperti acyclovir, valacyclovir, dan famciclovir
    • Medikasi steroid berupa metilprednisolon
    • Perawatan paliatif berupa anastesi topikal dan medikasi sistemik

3. Atypical Facial Pain

  • Gambaran klinis
    • Nyeri tumpul > 3 bulan dengan episode nyeri > 2 jam namun dapat menunjukkan eksaserbasi akut, dengan pemicu berupa stress
  • Perawatan
    • Terapi cognitive behavioral therapy dan/atau agen terapeutik (tricyclic antidepressant)
    • SSNRI
    • Gabapentin
    • Pregabalin

4. Bell's Palsy

  • Etiologi
    • Belum diketahui, tetapi beberapa studi menduga adanya kaitan dengan reaktivasi infeksi herpes simplex virus (HSV-1). 
  • Gambaran klinis
    • Paralisis neuron fasial motorik bawah unilateral yang kemudian mengenai otot atas serta muka bawah dan mencapai puncaknya dalam 72 jam. 
  • Penatalaksanaan
    • Perawatan akut : penggunaan steroid oral dan antiviral,
    • Proteksi mata : menggunakan kacamata, lubrikasi, dan menutup mata secara manual (malam hari),
    • Perawatan oral : pencegahan abrasi dan ulserasi, 
    • Fisioterapi : terapi panas, elektrostimulasi, pijat, biofeedback

Referensi

  1. McFarland DH. Netter’s Atlas of Anatomy for Speech, Swallowing, and Hearing. 2nd ed. St. Louis: Mosby Elsevier. 2015.
  2. Fehrenbach MJ, Popowicks T. Illustrated Dental Embryology, Histology, and Anatomy. 4th ed. Missouri: Elsevier Saunders. 2016.
  3. Neville BW, Damm DD, Allen CM, Chi Ac. Oral and Maxillofacial Pathology. 4th ed. St. Louis: Elsevier. 2016.
  4. Mortazavi H, Baharvand M, Dalaie K, Faraji M, Khalighi H, et al. Oral lesion description: A mini review. Int J Med Rev. 2019; 6(3).
  5. Regezi JA, Sciubba JJ, Jordan RCK. Oral Pathology: Clinical Pathologic Correlation. 7th ed. Missouri: Elsevier. 2017.
  6. De Leeuw R, Klasser GD. Orofacial Pain: Guidelines for Assessment, Diagnosis, and Management. 6th ed. Hanover Park: Quintessence Publishing. 2018
  7. Erberg M, Alstergren. Clinical Cases in Orofacial Pain. Oxford: John Wiley and Sons. 2017.

Concept Pages

Daftar Paket Premium
untuk Melanjutkan Membaca

Daftar sekarang dan dapatkan akses premium umeds dengan concept pages, video belajar, quiz untuk pendidikan kedokteran anda.

Customer Support umeds