Hidung bagian luar berbentuk piramid dengan bagian-bagian terdiri dari atas ke bawah: pangkal hidung (bridge), dorsum nasi, puncak hidung, ala nasi, kolumela dan lubang hidung (nares anterior). Hidung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang rawan yang dilapisi oleh kulit, jaringan ikat dan beberapa otot kecil yang berfungsi untuk melebarkan atau menyempitkan lubang hidung
1 | Akar hidung | 7 | Os frontales |
2 | Nasion (Nasal bridge) | 8 | Os nasale |
3 | Dorsum nasi | 9 | Os maxillae |
4 | Ala | 10 | Kartilago septal |
5 | Apex | 11 | Kartilago alar mayor |
6 | Philtrum | 12 | Kartilago septal |
Bagian dalam hidung terdiri atas struktur yang membentang dari ostium internum di sebelah anterior hingga koana di posterior, yang memisahkan rongga hidung dari nasofaring. Dasar hidung dibentuk oleh prosesus palatine os maxilla dan prosesus horizontal os palatum. Atap dari cavum nasi dibentuk oleh lamina cribrosa os ethmoid dibagian anterior dan oleh permukaan antero-inferior dari corpus os sphenoid.
Keempat arteri tersebut diatas membentuk anastomosis (plexus Kiessolbach), dan terletak dibagian anterior septum nasi, di dalam vestibulum nasi dekat atrium dan meatus medius. Pada tempat ini sering terjadi epistaksis (= perdarahan hidung) dan tempat ini disebut area dari Little). Pembuluh-pembuluh vena membentuk jaringan kavernosa, terutama pada concha nasalis inferior dan concha nasalis media, yang berfungsi untuk menghangatkan serta membuat udara inspirasi menjadi lembab. Pembuluh darah vena berjalan mengikuti arterinya.
Aliran darah vena dari bagian anterior menuju ke vena fasialis dan dari bagian posterior menuju ke plexus venosus pterygoideus dan plexus venosus pharyngeus. Aliran limfe dari bagian anterior mengalir menuju ke I.n.submandibularis, sedangkan yang berasal dari bagian posterior mengalir menuju ke l.n.retropharyngealis dan l.n.cervicalis profundus superior
Sinus paranasal merupakan perluasan rongga hidung yang berisi udara.
Ada empat sinus berpasangan – diberi nama sesuai dengan tulang tempatnya berada yaitu :
1 | Sinus frontalis |
2 | Sinus ethmoidalis |
3 | Sinus maxillaris |
4 | Sinus sphenoidalis |
Setiap sinus dilapisi oleh epitel pseudostratifikasi bersilia, diselingi dengan sel goblet yang mensekresi mukus.
Sinus paranasal secara fisiologi memiliki fungsi yang bermacam-macam antara lain adalah: