Mikroflora normal mulut adalah kelompok mikroba yang tinggal dalam rongga mulut kita, dengan setidaknya 350 spesies yang ditemukan. Temuan awal oleh Antony Van Leeuwenhoek pada tahun 1674 membuka jalan bagi penelitian tentang hubungan mikroflora mulut dengan kesehatan dan penyakit kita. Mikroflora normal pada membran mukosa dan kulit dapat mencegah patogen dan penyakit melalui mekanisme interferensi bakteri, seperti persaingan reseptor, nutrisi, atau produk metabolik. Namun, penghambatan mikroflora normal bisa mengakibatkan kolonisasi patogen. Meskipun berperan dalam menjaga keseimbangan, mikroflora normal juga dapat menjadi patogen jika keluar dari lingkungan asalnya dan masuk ke aliran darah atau jaringan tubuh.
Mikrobioma mulut dapat menunjukkan perubahan komposisi dan aktivitas yang besar dan cepat baik secara spasial maupun temporal dan secara perkembangan dinamis dengan host. Dinamika kompleks dan tidak seimbang ini merupakan hasil dari banyak faktor, seperti frekuensi temporal host dan pola makan, respons terhadap perubahan pH, interaksi di antara bakteri, serta mutasi gen dan transfer gen horizontal yang memperluas sifat-sifat baru pada strain tersebut.
Terdapat hubungan simbiosis antara mikroorganisme di dalam rongga mulut kita yang saling menguntungkan. Populasi komensal tidak menyebabkan kerusakan dan menjaga spesies patogen dengan cara menjaga agar mereka tidak menempel pada mukosa. Bakteri menjadi patogen hanya setelah mereka menembus pembatas area komensal yang dapat menyebabkan infeksi dan penyakit.
Mikroorganisme dalam lingkungan padat dan cepat mereplikasi diri bersaing untuk sumber nutrisi terbatas seperti asam amino, gula, besi, dan oksigen. Kekayaan mikroba dapat memanfaatkan berbagai sumber nutrisi, menyulitkan mikroba lain, dan mengacaukan keseimbangan ekosistem. Gangguan ini membuat tubuh rentan terhadap infeksi.
Mikroba komensal dalam keadaan seimbang memberikan perlindungan dengan merangsang respons kekebalan dan menghambat pertumbuhan patogen. Namun, patogen menghilangkan penghalang mukosa dan terjadi mekanisme antagonis antara mikroba komensal dan patogen. Mikroba komensal segera menghambat patogen dengan faktor-faktor pertumbuhan, tetapi patogen melawan dengan kerusakan enzim atau pompa keluar. Patogen juga dapat meningkatkan keganasan melalui transfer gen horizontal.
Fermentasi makanan terutama diperankan oleh bakteri kelompok laktobasilus. Bakteri ini memiliki metabolisme fermentatif dan menurut spesiesnya, ada dua jenis metabolisme. Beberapa spesies menggunakan fermentasi homolaktat yang hanya memproduksi asam laktat. Jenis lainnya menggunakan fermentasi heterolaktat yang menghasilkan asam laktat, CO2, asam asetat, dan etanol. Apapun metode metabolisme yang digunakan oleh kelompok laktobasilus, metode ini menghasilkan pengasaman lingkungan. Bakteri ini dapat menyebabkan penurunan pH lingkungan hingga nilainya kurang dari 4,5. Spesies ini dapat bertahan hidup dalam pH hingga 2,2.
1. Karies
2. Penyakit periodontal
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroflora normal: