Salah satu penyakit praganas atau Oral Potentially Malignant Disease (OPMD)
Ciri khas : tidak dapat dikerok
Etiologi : tidak diketahui (idiopatik), namun diduga berkaitan erat dengan perubahan gen
Faktor predisposisi : merokok, konsumsi alkohol, dan infeksi mikroorganisme
Gambaran klinis :
Homogenous leukoplakia
Plak putih, berbatas jelas, permukaan halus atau berfisura (disebut “cracked mud”), tidak bisa dikerok, dan asimtomatis
Non-homogenous leukoplakia
Eritroplakia / speckled leukoplakia → plak putih disertai eritema kemerahan
Nodular leukoplakia → lesi putih disertai multipel nodular berwarna merah / putih
Verrucous leukoplakia → lesi putih disertai multipel menyerupai papiloma.
Diagnosis banding : oral lichen planus dan kandidiasis.
Pemeriksaan penunjang : histopatologi (menunjukan hiperkeratosis tanpa displasia pada homogenous leukoplakia, hiperkeratosis disertai displasia, ca in situ).
Perawatan : eksisi, pemberian asam retinoat (lesi yang luas)
2. Eritroplakia
Merupakan lesi merah yang asimtomatis, dengan potensi keganasan yang lebih tinggi dari leukoplakia
Etiologi : belum diketahui (idiopatik)
Faktor predisposisi : merokok, konsumsi alkohol, dan infeksi virus HPV
Gambaran klinis : lesi merah datar / lebih rendah dari sekitar, dapat nodular / granular, tekstur seperti beludru, berbatas jelas, tidak dapat dikerok, dan asimtomatis
Diagnosis banding : candidiasis eritematosa, denture stomatitis, median rhomboid glossitis
Pemeriksaan penunjang : histopatologi (menunjukan atipia sel disertai atrofi epitel dan ca in situ menunjukan atipia sel pada seluruh lapisan epitel)
Perawatan :
Eliminasi faktor predisposisi
Disertai displasia : eksisi
Keganasan : terapi seperti karsinoma
3. Oral Lichen Planus
Merupakan salah satu penyakit autoimun yang memiliki gejala klinis pada kulit dan mukosa
Etiologi : belum diketahui (idiopatik), namun sistem imun memiliki peran penting
Gambaran klinis :
Retikular : garis putih seperti rendah “wickham’s striae”
Papular : tampak pada fase inisial
Plaque like: plak putih homogen biasanya disertai striae (ada bagian eritema)
Bullous: bula dengan gambaran retikular
Eritematosa : plak eritema, dikelilingi gambaran retikular
Ulseratif : ulser dikelilingi gambaran retikular
Diagnosis banding : lichenoid drug eruption, discoid lupus erythematosus
Pemeriksaan penunjang : histopatologi (menunjukan adanya infiltrasi subepithelial band (pita subepitel) yang didominasi limfosit T, tampak hiperkeratosis, degenerasi “liquefaction” dari sel basal)
Perawatan :
Tidak ada keluhan : pemberian antiseptik
Tidak nyaman : pemberian triamcinolone acetonide topikal / kortikosteroid topikal
Dapat diberikan imunosupresan (azathioprine)
4. Oral Submucous Fibrosis
Etiologi : idiopatik, namun kebiasaan menginang dapat memicu fibrosis
Gambaran klinis :
Early phase : lesi eritema, dapat disertai petechiae, mauka, vesikel, ulser minor, dan erosi
Late phase : atrofi mukosa disertai fibrosis, kaku pada mukosa rongga mulut, blanching area, terdapat fibrous band vertikal, kesulitan menggerakkan lidah/membuka mulut
Merupakan neoplasma di rongga mulut yang paling sering ditemukan
Etiologi : keterlibatan gen yang mempengaruhi perubahan DNA pada sel di mukosa rongga mulut
Faktor predisposisi :
usia
konsumsi alkohol
rokok
infeksi mikroorganisme
Gambaran klinis :
Intraoral : ulser granular, tepi mengalami peninggian, beberapa kasus ditemukan lesi putih atau lesi merah atau campuran. Sering ditemukan pada lateral lidah atau dasar mulut
Ekstraoral : dapat disertai atau tidak disertai pembesaran kelenjar limfa