Lesi Merah

-

1. Candidiasis

a. Acute atrophic candidiasis

  • Bercak atau lesi kemerahan pada palatum atau dorsum lidah pasien yang umumnya menggunakan steroid inhalasi
  • Faktor predisposisi : merokok, pengobatan dengan antibiotik spektrum luas
  • Gejala klinis : rasa sakit, panas, sensasi terbakar, dan mulut terasa seakan terkikis minuman panas
  • Gambaran klinis : eritema dengan batas difus
  • Perawatan : identifikasi faktor predisposisi, terapi antifungal, instruksi menjaga OH

b. Chronic atrophic candidiasis (denture stomatitis)

  • Bercak atau lesi kemerahan pada palatum terlokalisasi pada denture-bearing area dari protesa lepasan RA, seringkali asimptomatik
  • Faktor predisposisi : penggunaan gigi tiruan jangka lama (tanpa kontrol dan tidak dilepas saat malam hari)
  • Perawatan : identifikasi faktor predisposisi, terapi antifungal, instruksi menjaga OH dan membersihkan gigi tiruan

c. Angular cheilitis (perléche)

  • Inflamasi erosif pada 1 atau 2 sisi mulut
  • Faktor predisposisi : edentulous (terjadinya penurunan dimensi vertikal), defisiensi nutrisi
  • Gambaran klinis :
    • Ekstraoral : fisur-fisur pada sudut mulut, simetris, terkadang disertai ulserasi
    • Intraoral : cracking pada sudut bibir
  • Perawatan : hilangkan faktor penyebab, obat topikal antifungal, steroid topikal, obat kumur antiseptik, multivitamin

d. Median rhomboid glossitis

  • Gambaran zona eritematosus terbatas pada bagian midline dorsal lidah posterior, ovoid / trapezoid area sekitar 2-3 cm pada dimensi terpanjangnya
  • Gejala klinis : asimtomatik, namun beberapa pasien merasakan burning sensation saat mengkonsumsi makanan tertentu

2. Neoplasma

a. Eritroplakia

  • Suatu bercak merah pada membran mukosa mulut yang tidak dapat dicirikan secara klinis atau patologis dengan kondisi lain yang dapat dikenali
  • Etiologi : faktor-faktor penyebab kanker rongga mulut (alkohol, tembakau, dan merokok)
  • Gambaran klinis : bercak atau plak merah dengan tekstur halus atau seperti beludru, tampak datar atau tertekan (depressed), berbatas jelas atau difus
  • Diagnosis banding : kandidiasis eritematosa, lichen planus erosiva, lupus eritematosus, smoker’s palate
  • Pemeriksaan penunjang : pewarnaan toluidine blue
  • Perawatan : rujukan ke dokter spesialis penyakit mulut

b. Karsinoma sel skuamosa 

  • Etiologi : multifaktorial (merokok / tembakau, konsumsi alkohol)
  • Gambaran klinis : lesi merah, putih, atau kombinasi, perubahan tekstur (granular, kasar, papillary, verruciform, atau krusta), berbentuk massa atau ulserasi tidak teratur dengan rolled margins dan indurasi pada palpasi
  • Pemeriksaan :
    • Intraoral : pemeriksaan visual dan palpasi pada seluruh permukaan mukosa, palpasi bimanual pada dasar mulut
    • Ekstraoral : pemeriksaan pada leher untuk mencari ada tidaknya keterlibatan nodul limfatik (saat dilakukan perabaan konsistensinya keras, terfiksir, pada stadium akhir terdapat fixed nodes)
  • Diagnosis banding : ulkus traumatikus, ulserasi inflamatorik, leukoplakia, eritroplakia
  • Perawatan :
    • Rujukan ke dokter spesialis penyakit mulut
    • Rencana perawatan bergantung pada stadium klinis:
      • Stadium primer : pembedahan
      • Stadium lanjut : terapi radiasi atau kombinasi kemoradiasi (tanpa pembedahan)

3. Lichen Planus

  • Varian dari lichen planus yang melibatkan ulserasi kronis dan menyakitkan pada kulit dan permukaan mukosa
  • Etiologi : autoimun (respon imun abnormal yang dimediasi sel limfosit C8 T yang aktif dan merusak lapisan sel basal epitel)
  • Gambaran klinis : terdapat area eritematosus atropik dengan ulserasi sentral. Perifer dari regio atropik biasanya dibatasi atau dikelilingi oleh striae putih halus / keratotik (bilateral, simetris, dan simtomatik)
  • Faktor predisposisi : kondisi psikologis,  hipersensitivitas, DM, virus hepatitis C, penggunaan obat-obatan
  • Diagnosis banding : lupus eritematosus, stomatitis ulseratif kronis, Behcet syndrome, erythema multiforme, leukoplakia, eritroplakia, kandidiasis eritematosa, SCC, dan allergic contact stomatitis
  • Perawatan :
    • Observasi dan terapi pemeliharaan
    • Steroid topikal umumnya diaplikasikan 3-4 kali per hari (sebelumnya daerah lesi sudah dikeringkan) selama 4 - 6 minggu dalam fase akut
    • Pada pasien  yang parah, pemberian prednison oral selama 4- 6 minggu, kemudian diturunkan dari 40-60 mg setiap hari

4. Anemia

  • Sering timbul sariawan pada mulutnya, wajah pasien tampak pucat
  • Gambaran klinis : permukaan rongga mulut pucat, ulkus multiple diameter 2 mm berwarna merah, terdapat hiperplasia gingiva dan mudah berdarah, glositis
  • Pemeriksaan penunjang : pemeriksaan darah rutin (Hb, hematokrit, leukosit, trombosit, eritrosit)

5. Geographic Tongue

  • Bercak kemerahan (atrofi) di dorsal atau lateral lidah
  • Gambaran klinis : berbentuk seperti pulau, berbatas jelas dengan garis putih (keratotik), pola berubah-ubah dan tempatnya sering berpindah-pindah
  • Gejala klinis : asimtomatik, namun juga bisa menimbulkan rasa sakit
  • Perawatan : KIE pasien bahwa kondisi ini jinak dan bukan merupakan penyakit serius

Referensi

  1. Little JW, Miller CS, Rhodus NL. Little and Falace’s Dental Management of the Medically Compromised Patient. 9th Edition. St. Louis: Elsevier. 2018.
  2. Mortazavi H, Safi Y, Baharvand M, Jafari S, Anbari F, Rahmani S. Oral White Lesions: An Updated Clinical Diagnostic Decision Tree.Dent. J. 2019, 7, 15; doi:10.3390/dj7010015

Concept Pages

Daftar Paket Premium
untuk Melanjutkan Membaca

Daftar sekarang dan dapatkan akses premium umeds dengan concept pages, video belajar, quiz untuk pendidikan kedokteran anda.

Customer Support umeds