Proses hilangnya mineral-mineral ion secara kronis dari jaringan gigi (email, dentin, sementum) yang distimulasi oleh adanya flora bakteri dan produk yang dihasilkannya.
Penyebab
Host / gigi
Morfologi >> pit dan fisura, proksimal, servikal.
Struktur gigi >> email dengan kelainan bawaan memudahkan terjadinya karies.
Dental plak
Lapisan semi transparan yang terdiri dari polisakarida yang melekat secara kuat di permukaan gigi dan mengandung organisme patogen (streptococcus mutans, lactobacillus)
Diet
Jumlah dan frekuensi konsumsi karbohidrat >> meningkatkan banyaknya produk fermentasi oleh bakteri.
Faktor pendukung lainnya
Riwayat kesehatan gigi,
Gaya hidup,
Riwayat kesehatan umum,
Konsumsi obat-obatan,
Keadaan sosio-ekonomi.
Patogenesis
Interaksi bakteri pada pelikel permukaan gigi, lalu terjadi akumulasi dan kolonisasi dari biofilm bakteri,
Terjadi metabolisme karbohidrat oleh bakteri dan menghasilkan asam,
Terdapat kumpulan asam laktat >> penurunan pH plak hingga pH kritis (5,5) >> mulai terjadi interaksi progresif ion asam dengan fosfat pada hidroksiapatit.
Demineralisasi yaitu larutnya permukaan kristal hidroksiapatit pada permukaan gigi >> karies.
Jenis lesi
White spot
Hilangnya mineral >> hilangnya porositas >> terjadi peningkatan ruangan antara kristal enamel dan melunaknya permukaan yang menyebabkan asam bisa masuk lebih dalam dari permukaan gigi dan menyebabkan demineralisasi mineral di bawah permukaan
Karies email
Kavitas yang terbentuk setelah white spot pada bagian superfisial (hanya mencapai bagian terluar gigi)
Karies meluas di bawah permukaan email dengan bentuk triangular ke dalam dapat dibedakan menjadi:
Surface zone
Body of lesion
Dark zone
Translucent zone
Karies dentin
Karies yang telah mencapai permukaan dentin tanpa adanya keterlibatan pulpa.
Gambaran klinis:
Perubahan warna kecoklatan,
Adanya kelanjutan reaksi dentin pulpa terhadap variasi asam pada permukaan dengan transmisi stimulus searah dengan enamel rods.
Gambaran histologis:
Zona 1 : kerusakan nekrotik terluar, superfisial, tidak dapat diperbaiki, sering dibedakan secara klinis sebagai lapisan coklat tua, lunak, basah, lembek.
Zona 2,3, dan 4 : lapisan dalam dentin karies yang dapat diperbaiki oleh kompleks dentin-pulpa. Berwarna coklat pucat, lebih keras.
Zona 4 : digambarkan sebagai dentin translusen yang mengalami hipermineralisasi
Zona 5 & 6 : dentin yang sehat
Karies permukaan akar
Lesi yang sudah tidak aktif mendemonstrasikan adanya abrasi permukaan dan redeposisi mineral dapat terjadi di dalam dentin yang lebih dalam.
Klasifikasi karies
GV Black:
Kelas I: pit and fissure
Kelas II: proksimal posterior
Kelas III: proksimal anterior tanpa melibatkan insisal
Kelas IV: proksimal anterior dengan melibatkan insisal
Kelas V: kavitas pada cusp atau ujung insisal
Site dan size
Site:
Site1 : permukaan oklusal gigi posterior (pit, fissure dan defek email pada cingulum pit pada anterior atau permukaan halus lainnya)
Site 2 : bagian proksimal baik anterior maupun posterior
Site 3 : bagian servikal dan permukaan akar yang terbuka
Size:
Size 0 : lesi karies tanpa kavitasi, paling awal yang dapat diidentifikasi pada tahap pertama
Size 1 : lesi karies pada permukaan minimal dengan keterlibatan dentin setelah perawatan dengan remineralisasi saja
Size 2 : lesi karies berkembang dengan keterlibatan dentin sedang.
Size 3 : lesi karies pada dentin melebihi ukuran sedang. Struktur gigi yang tersisa menjadi lemah dengan keterlibatan kerusakan pada cusp atau tepi insisal
Size 4 : lesi karies yang luas atau kehilangan sebagian besar struktur gigi, mis. hilangnya cusp lengkap atau tepi insisal, telah terjadi.
Lesi Non Karies
Erosi
Definisi
Hilangnya jaringan keras gigi secara superficial akibat demineralisasi kimia oleh asam yang berasal dari luar (non-bakteri).
Etiologi:
Ekstrinsik
Diet,
Obat-obatan,
Lingkungan.
Intrinsik
Gastro-oesophageal reflux disease (GORD),
Eating disorder,
Recurrent vomiting.
Abrasi
Kondisi dimana permukaan gigi rusak karena adanya Tindakan mekanis atau gesekan benda yang abrasive terhadap permukaan gigi.
Etiologi:
Penggunaan pasta gigi abrasif, bulu sikat yang keras, dan teknik menyikat gigi yang kuat.
Kebiasaan abnormal (contoh: penggunaan tusuk gigi)
Atrisi
Keausan gigi yang disebabkan oleh kontak langsung dari gigi-ke-gigi.
Gambaran klinis: faset keausan yang jelas pada permukaan gigi di satu rahang yang cocok dengan faset yang sesuai pada gigi lawan di rahang lainnya.
Abfraksi
Hilangnya struktur gigi karena adanya gaya biomekanik yang menyebabkan tekanan flexural ( kemampuan untuk menahan beban gaya kunyah).
Gambaran klinis:
Lesi abfraksi pada permukaan servikal terutama bagian bukal,
Lesi biasanya berbentuk baji atau V dengan sudut internal dan eksternal yang jelas,
Dapat meluas ke bagian subgingiva.
Etiologi:
Tekanan pengunyahan berlebih, terkonsentrasi pada tepi servikal gigi.
Dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti lokasi, besarnya, durasi dan frekuensi gaya.