Konsep Dasar Trauma Dentoalveolar

Trauma dentoalveolar merujuk pada cedera atau trauma yang melibatkan gigi dan tulang alveolar di rahang. Konsep dasar trauma dentoalveolar mencakup berbagai jenis cedera, seperti fraktur gigi, dislokasi gigi, atau avulsi gigi (tercabut sepenuhnya dari soketnya).

Definisi dan Area Target Trauma Dentoalveolar

Trauma dentoalveolar merupakan cedera yang meliputi gigi; periodonsium yang meliputi gingiva, ligamen periodontal, dan alveolus; serta jaringan lunak terdekat termasuk lidah, bibir, dan mukosa mulut.

Penyebab dan Mekanisme Trauma Dentoalveolar

Setiap kelompok memiliki etiologi spesifik yang berkaitan dengan usia, jenis kelamin, dan demografi.

Pada kelompok pediatrik, penyebab utama cedera dentoalveolar adalah jatuh. Cedera paling umum biasanya terlokalisasi pada enamel. Biasanya rahang atas anterior adalah lokasi yang paling umum.

Tahun-tahun pertama kehidupan → perkembangan anatomi awal dan distribusi berat tulang menyebabkan koordinasi dan keseimbangan yang buruk → cedera 

Pada anak-anak dan remaja, cedera dentoalveolar sebagian besar disebabkan oleh aktivitas olahraga kontak dan taman bermain. 

Pelecehan anak juga menjadi penyebab signifikan lainnya dari cedera dentoalveolar dan wajah. Tanda-tanda dugaan kekerasan pada remaja meliputi memar, abrasi, laserasi (lidah, bibir, mukosa mulut, palatum, gingiva, mukosa alveolar, frenulum), fraktur dentoalveolar, dan dislokasi/avulsi gigi.

Umumnya, cedera orang dewasa disebabkan oleh tabrakan kendaraan bermotor, olahraga kontak, pertengkaran atau penyerangan, kecelakaan industri, dan kesalahan medis.

Referensi

  1. Miloro M. Peterson’s principles of oral and maxillofacial surgery. 4th ed. Cham, Switzerland: Springer; 2022.
Customer Support umeds