Klasifikasi Mikroorganisme

Klasifikasi mikroorganisme melibatkan pengelompokan mereka berdasarkan karakteristik morfologi, struktur sel, metabolisme, dan genetika. Sistem klasifikasi ini membantu memahami keragaman mikroba, termasuk bakteri, virus, dan fungi, untuk memudahkan identifikasi dan studi lebih lanjut mengenai mereka.

Definisi dan Kriteria Klasifikasi Mikroorganisme

  • Mikroba atau mikroorganisme merupakan makhluk hidup mikroskopis atau berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, 
  • Mikroba tersebar luas di berbagai lingkungan 
  • Mikroba diklasifikasikan berdasarkan sejumlah kriteria umum, diantaranya:

  • Klasifikasi mikroba sendiri terdiri dari beberapa teori:
    • Klasifikasi 3 kelompok biologis:
      Bakteri, Archaea, Eukarya (termasuk Protista, Fungi, dan lain-lain)
    • Klasifikasi 5 kelompok biologis:
      Bakteri, Archaea, Protista, Fungi, Virus
    • Klasifikasi 6 kelompok biologis:
      Bakteri, Archaea, Protista, Fungi, Virus, Prion
    • Klasifikasi 7 kelompok biologis:
      Bakteri, Archaea, Protista, Fungi, Virus, Prion, Viroid
  • Virus tidak dianggap sebagai organisme hidup tetapi sering diklasifikasikan dalam studi mikroba.
  • Diskusi tentang apakah virus dapat dianggap sebagai makhluk hidup atau tidak telah menjadi topik perdebatan dalam dunia ilmu pengetahuan dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut:

Kelas Bakteri: Ciri Khas dan Klasifikasi Umum

  • Ada tiga ciri umum dari bakteri:
    • Kurangnya organel → bakteri tidak memiliki organel seperti inti sejati, mitokondria, dan kloroplas
    • Uniseluler → berkembang biak melalui pembelahan biner.
    • Ukuran yang umumnya kecil dan sering mikroskopis.
  • Bakteri hadir di berbagai habitat di bumi hingga dalam materi organik dan tubuh makhluk hidup (e.g. dalam saluran pencernaan manusia dan hewan)
  • Klasifikasi bakteri:

Kelas Virus: Ciri Khas dan Klasifikasi Umum

  • Virus dicirikan sebagai agen yang dapat disaring yang menyebabkan penyakit. 
  • Virus memiliki karakteristik umum meskipun keragamannya:
    • Ukuran kecil: Virus terkecil memiliki diameter sekitar 20 nm, sementara beberapa bisa lebih besar (misalnya, poxvirus, filovirus, megavirus, pandoravirus).
    • Parasit intraseluler obligat: Bergantung pada lingkungan internal sel inang untuk replikasi dan perakitan.
    • Materi genetik: Terdiri dari DNA atau RNA, bukan keduanya.
  • Virus berikatan dengan permukaan sel, mengurai, dan menggunakan mesin inang untuk mereplikasi dan merakit virion baru (replikasi de novo).
  • Virus memiliki berbagai jenis genom (dsDNA, ssDNA, ssRNA, dsRNA) dan ukuran, dengan beberapa virus besar memiliki genom yang sebanding dengan bakteri.
  • Sistem klasifikasi Baltimore mengategorikan virus berdasarkan jenis genom asam nukleat dan strategi replikasi virus.
  • Sistem ini juga memecah virus RNA untai tunggal menjadi yang bersifat untai positif (+) dan untai negatif (−).

  • Sementara berdasarkan bentuknya, virus dibedakan menjadi beberapa jenis:

Sumber gambar: www.bmglabtech.com 

Kelas Fungi: Ciri Khas dan Klasifikasi Umum

  • Sel jamur adalah eukariota dengan inti sejati dan organel yang dibatasi membran.
  • Jamur tidak melakukan fotosintesis dan mengambil energi dan karbon dari senyawa organik kompleks
  • Reproduksi jamur bisa aseksual atau seksual dengan pergantian generasi.
  • Jamur menghasilkan banyak spora, yaitu sel haploid yang dapat mengalami mitosis.
  • Jamur lebih berkaitan dengan hewan daripada tumbuhan.
  • Mereka membentuk asosiasi dengan organisme lain, seperti mikoriza dengan tanaman atau likhen dengan alga.
  • Klasifikasi jamur berdasarkan kelompok utama:

Referensi

  1. OpenStax. (2016). Microbiology. American Society for Microbiology Press.
  2. InformedHealth.org [Internet]. Cologne, Germany: Institute for Quality and Efficiency in Health Care (IQWiG); 2006-. What are microbes? 2010 Oct 6 [Updated 2019 Aug 29]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279387/
  3. Louten, J. (2016). Virus structure and classification. Essential human virology, 19.
  4. Bindschedler, Saskia & Cailleau, Guillaume & Verrecchia, Eric. (2016). Role of Fungi in the Biomineralization of Calcite. Minerals. 6. 1-19. 10.3390/min6020041.
Customer Support umeds