Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

Keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan aspek kritis dalam menjaga kesehatan tubuh manusia. Cairan dan elektrolit sangat penting untuk berbagai fungsi biologis, termasuk transportasi nutrisi, eliminasi sisa metabolisme, regulasi tekanan darah, dan menjaga keseimbangan pH dalam tubuh.

Keseimbangan Cairan

  • Keseimbangan cairan memainkan peran penting dalam menjaga volume darah dan tekanan darah yang optimal
  • Tubuh mencapai homeostasis cairan dengan memastikan jumlah air yang dikonsumsi  dan yang dihasilkan oleh metabolisme sama dengan jumlah air yang diekskresikan.
  • Terdapat dua kompartemen utama untuk cairan tubuh: intraseluler dan ekstraseluler. Air dapat melewati bebas antara kedua kompartemen ini, dan distribusi air ditentukan oleh tekanan osmotik.
  • Kompartemen ekstraseluler dibagi menjadi cairan intersisial dan kompartemen intravaskular (plasma).
  • Aspek konsumsi air diatur oleh mekanisme perilaku (e.g. rasa haus, keinginan untuk mengonsumsi garam).
  • Ketika tubuh kehilangan banyak cairan (e.g. diare) volume darah dapat menurun
  • Cairan (termasuk dalam darah) membantu mengangkut nutrisi dan oksigen ke sel-sel tubuh, serta membantu mengeluarkan produk limbah dan racun dari tubuh melalui proses filtrasi oleh ginjal.
  • Homeostasis cairan tubuh diatur utamanya oleh organ ginjal
  • Beberapa faktor eksternal dapat mempengaruhi keseimbangan cairan dalam tubuh, seperti:
    • Iklim
    • Aktivitas fisik
    • Kondisi kesehatan tertentu (diare, diabetes melitus, gangguan dinjal, dsb.

Regulasi Cairan

  • Ginjal berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh dengan bertindak sebagai penyaring yang mengeluarkan limbah dan kelebihan cairan dari darah serta mengatur konsentrasi elektrolit.
  • Ginjal dapat mengendalikan volume cairan tubuh dengan cara memproduksi urin yang terkonsentrasi atau terlarut relatif terhadap plasma.
  • Proses regulasi cairan di dalam ginjal adalah sebagai berikut: 

Sumber gambar: https://moodle.beverleyhigh.net/

  • Hormon 
    • Hormon yang berperan dalam ekskresi air di ginjal adalah vasopresin atau hormon antidiuretik (ADH)  yang disekresi oleh hipotalamus
    • ADH menyebabkan penambahan saluran air ke dalam membran sel yang melapisi duktus kolektivus, sehingga memungkinkan terjadinya reabsorpsi air. 
    • Tanpa ADH, sedikit air yang diresorpsi dalam duktus kolektivus, dan urin yang dikeluarkan menjadi encer.
    • Pengaturan sekresi ADH oleh ginjal disebabkan oleh beberapa faktor:

    • Hormon lain yang berperan adalah hormon aldosteron yang dihasilkan oleh korteks adrenal yang berfungsi mengatur keseimbangan natrium dalam tubuh
    • Ketika konsentrasi natrium darah rendah, ginjal akan merespons dengan meningkatkan reabsorpsi natrium dan sekaligus meningkatkan reabsorpsi air melalui pengaruh aldosteron. Ini membantu mempertahankan volume cairan tubuh dan keseimbangan elektrolit.
  • Osmoregulasi dan regulasi volume
    Perbedaan antara keduanya dapat dilihat di tabel berikut:

 

Elektrolit

  • Elektrolit adalah zat yang berperan penting dalam fungsi sel dan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. 
  • Elektrolit membentuk ion yang dapat menghantarkan arus listrik dalam larutan yang memungkinkan sel untuk berkomunikasi dan menjalankan berbagai proses biologis.
  • Elektrolit utama untuk regulasi cairan tubuh adalah natrium (Na+), kalium (K+), dan klorida (Cl-) dimana natrium dan klorida adalah elektrolit utama dalam cairan ekstraseluler, sementara kalium adalah elektrolit utama dalam cairan intraseluler.

Sistem Buffer

  • Sistem buffer terdiri dari kombinasi asam lemah dan basa lemah yang bekerja bersama-sama untuk menetralkan kelebihan atau kekurangan ion hidrogen (H+). 
  • Keseluruhan sistem buffer dan organ-organ yang terlibat, termasuk ginjal, berperan dalam menjaga pH tubuh agar tetap dalam kisaran normal, yaitu 7,36-7,44
  • Ketika ada peningkatan kadar H+ dalam tubuh (pH menurun, sehingga larutan lebih asam), sistem buffer akan menyerap dan mengikat H+ untuk mencegah penurunan lebih lanjut dalam pH. Begitu pula sebaliknya
  • Ginjal berperan dalam menjaga keseimbangan asam-basa dengan mengeliminasi asam (non-volatile/metabolik) dari tubuh (e.g. asam fosfat, asam sulfat, asam urat) yang mencegah terjadinya asidosis.
  • Selain itu, ginjal juga mampu mengatasi alkalosis dengan mengeluarkan bikarbonat dan mengambil ion H+ untuk menyeimbangkan pH ketika terdapat peningkatan pH (lebih basa)
  • Proses keseimbangan asam-basa yang dilakukan oleh ginjal meliputi reabsorpsi, ekskresi, dan produksi bikarbonat serta Ekskresi atau produksi ion H+.
    • Reabsorpsi bikarbonat terjadi di sel-sel tubulus proksimal ginjal 

Sumber gambar: http://fblt.cz

Keterangan: 

Reasorbsi merupakan proses yang melibatkan pertukaran ion Na+ dan H+. H+ kemudian bereaksi dengan bikarbonat (HCO3-) dan membentuk asam karbonat (H2CO3), yang kemudian terpecah menjadi air dan CO2.

    • Bikarbonat yang terbentuk akan diteruskan ke dalam cairan antar sel tubulus proksimal dan akhirnya masuk ke dalam darah melalui pembuluh kapiler peritubular
    • Bikarbonat dapat dibawa oleh kotransport Na+/3 HCO3- atau melalui pertukaran anion (Cl-/HCO3-).
    • Produksi baru bikarbonat terjadi di sel-sel tipe A pada tubulus distal dan duktus kolektivus. mekanismenya:

Sumber gambar: http://fblt.cz

  • Secara keseluruhan, ginjal menciptakan gradien konsentrasi H+ yang tinggi di dalam urine sehingga mampu mengekskresikan H+ secara efisien dan memungkinkan urine mencapai pH terendah sekitar 4,4, sementara pH darah tetap di kisaran 7,36-7,44.

Gangguan Regulasi Cairan

Referensi

  1. Fontana, J., Mad’a, P., Ivak, P., Šajdíková, M., Nováková, L, Pavelka, M., Trnka, J. Functions of Cellls and Human Body. Praha:3rd Faculty of Medicine, Charles University in Prague, 2014
  2. Louden, J. D. (2009). Regulation of fluid and electrolyte balance. Anaesthesia & Intensive Care Medicine, 10(6), 279-285
  3. De Luca LA Jr, et al. Homeostasis and Body Fluid Regulation: Neurobiology of Body Fluid Homeostasis: Transduction and Integration. Boca Raton (FL): CRC Press/Taylor & Francis; 2014. Chapter 15.
Customer Support umeds