Kelainan Kelenjar Saliva

-

Evaluasi Awal

  • Evaluasi Gejala
    • Penurunan cairan : hidrasi mukosa dan fungsi rongga mulut
    • Keluhan : mukosa mulut kering, susah makan/menelan/bicara
    • Nyeri di rongga mulut, sensitif dengan makanan pedas dan kasar sehingga nafsu makan turun dan nutrisi berkurang
  • Riwayat Medis Dahulu dan Sekarang
    • Kondisi medis dan medikasi
    • Riwayat radioterapi, obat antidepresan, dan gejala sjorgen syndrome
  • Pemeriksaan kepala / leher / mulut
    • Bibir pecah, terkelupas, atrofi
    • Mukosa bukal pucat dan berkerut 
    • Lidah halus memerah dan papila hilang
    • Erosi dan karies
    • Akumulasi debris dan interproksimal terutama di area resesi
    • Kandidiasis (eritem) dan angular ceilitis
    • Pembesaran kelenjar saliva
    • Palpasi bimanual ke arah orifis seharusnya tidak sakit, jika sakit maka tanda inflamasi akut
    • Konsistensi cairan seharusnya jernih berair dan banyak
    • Jika konsistensi kental dan sedikit maka hiposalivasi kronis
    • Jika berkabut ma ada infeksi bakteri
    • Permukaan sedikit elastis tidak keras dan tidak ada benjolan
    • Cek kelainan saraf fasial atau berkurangnya fungsi motorik wajah 
    • Paralisis facial tanda keganasan
    • Apabila mengarah ke malignansi berupa : benjolan multiple, cekat dengan invasi jaringan sekitar, lymphadenopathy, ulserasi mukosa
  • Penentuan Fungsi Kelenjar Saliva
    • Whole saliva : Mixed sample saliva dengan metode draining, suction, spiting, dan absorbent
    • Spitting : dengan tabung ukur setiap 60 detik selama 5 - 15 menit
    • Stimulated : Mengunyah gum base tidak berasa / material inert misal parafin
    • Hiposalivasi : unstimulated < 0.1 ml/menit. Stimulated <0.7 ml/menit
    • Normal : unstimulated 0.3 - 0.4 ml/menit. Stimulated 1 - 3 ml/menit
    • Kecepatan aliran : dipengaruhi posisi, hidrasi, diurnal dan musim, waktu

 

Imaging

  • Radiograf Biasa 
    • Panoramic / lateral oblique, AP, oklusal. Batu kecil / klasifikasi rendah tidak tampak
  • Sialography
    • Menggunakan media kontras dimasukkan ke duktus. Melihat anatomi duktus / hambatan
    • Kontraindikasi : infeksi aktif (iritasi lanjut, ruptur, infeksi memburuk, dan alergi)
  • CT & MRI
    • Membedakan tulang dan jaringan. MRI lebih baik karena tidak ada radiasi dan intervensi media kontras dan minim artefak
    • Kontraindikasi : pacemaker/implant magnetic metal

 

Sialolithiasis

  • Pendahuluan
    • Merupakan batu kelenjar saliva. Terasa sakit jika makan pedas / asam dan banyak kasus asimptomatik
  • Etiologi
    • Tidak diketahui
    • Predisposisi : inflamasi, anatomi duktus irregular, iritan lokal, medikasi, antikolinergik
  • Kondisi Klinis
    • Riwayat akut, nyeri, dan benjol berulang di kelenjar
    • Infeksi sekunder tambah rasa sakit
    • Jaringan sekitar edema dan inflamasi
    • Kasus kronis bisa tampak fistula atau ulser
    • Cek dengan radiografi oklusal terutama submandibular. AP untuk parotid
    • Diagnosis : phleboliths terkalsifikasi (batu di pembuluh darah (luar duktus) pastikan dengan sialografi
  • Perawatan
    • Akut
      • Suportif : analgesik, hidrasi, antibiotik, dan antipiretik
    • Pasca Akut
      • Dekat duktus : ekstraksi biasa
      • Jauh : tembak dengan extracorporeal shockwave lithiotripsy 

 

Mucocele

  • Pendahuluan
    • Bengkak karena akumulasi saliva di duktus kelenjar saliva yang trauma atau obstruksi
  • Tipe
    • Retensi : duktus rusak lalu tersumbat dan saliva tertahan di duktus menyebabkan bengkak (obstruksi kalkulus atau kontraksi jaringan parut)
    • Ekstravasasi : duktus bocor lalu tertahan di bawah mukosa / luar duktus sehingga bengkak
  • Kondisi klinis
    • Banyak di bibir bawah, tempat trauma : mukosa bukal, lidah, dasar mulut, dan retromolar
    • Tidak sakit, permukaan halus
    • Warna kebiruan (superfisial), sewarna mukosa sekitar (lesi dalam)
    • Ukuran bervariasi
    • Blanch test (-), pulsasi (-)
  • Perawatan
    • Bedah eksisi, cegah rekurensi

 

Ranula

Benjolan di dasar mulut (bawah lidah), jelas, warna transparan / kebiruan.

 

Plunging Ranula

  • Gejala Klinis
    • Tidak nyeri, tumbuh lambat, halus, bisa gerak
    • Tampak dari ekstraoral (dagu/leher ikut benjol). Lesi melewati otot milohyoid
  • Perawatan
    • Surgical, marsupialisasi untuk lesi kecil, dan eksisi untuk lesi besar

Sialadenitis Viral & Bakteri

Peradangan / inflamasi di kelenjar saliva

  • Akibat Virus
    • Paramyxovirus yang menyebabkan pembengkakan kelenjar saliva dan terdapat tanda prodormal (demam, malaise, pusing), multivitamin dan diet TKTP dan usahakan vaksinasi di awal, biasanya pada anak 4 - 6 tahun
  • Akibat Bakteri
    • aureus yang menyebabkan pus saat ditekan dan keluar dari duktus, sakit jika ada triger, obat antibiotik, hidrasi, kompres air hangat, pijat, analgesik, aialogogues, rekuren/kronik sclerosing sialadenitis : eksisi kelenjar saliva

 

Sialodochitis

  • Peradangan di duktus kelenjar saliva > menyempit / inflamasi karena infeksi S. aureus
  • Sakit saat makan pedas dan asam
  • Periksan dengan sialografi
  • Perawatan antiinflamasi dan antibiotik

 

Sialadenosis / Non inflamatory Swelling

  • Tidak keras dan tidak mobile
  • Tidak ada tanda inflamasi, kenaikan, suhu, merah, dan nyeri
  • Biasanya ditemukan di alkoholism & DM
  • Predisposisi : bulimia, defisiensi vitamin, hipotiroid, obesitas, sjogren
  • Perawatan : hilangkan / kurangi faktor predesposisi

 

Pleimorfik Adenoma

  • Tumor kelenjar saliva yang sering ditemukan dan banyak di kelenjar parotid
  • Idiopatik seperti neoplasma lain
  • Benjolan tegas, mobile, tumbuh lambat, tidak nyeri (kecuali infeksi), bisa ada selama bertahun tahun
  • Parotid : saraf fasial melemah jika tumor besar atau berubah jadi ganas jika tumbuh cepat curiga ganas
  • Perawatan : superfisial atau total parotidektomi atau eksisi kelenjar submandibular. Kelenjar minor harus eksisi sampai margin 5 mm

 

Sjogren Syndrome

  • Chronic autoimun disease
  • Kering rongga mulut, mata. Bisa ke mukosa lain (hidung, tenggorokan, trakea, vagina, kulit, organ sistem, tiroid, paru, ginjal)
  • ANA test (+)

 

Sialorrhea

  • Hipersalivasi, drolling
  • Karena medikasi, hipeehidrasi, menstruasi, heavy metal poisoning gerd, penyakit neuromuskular, neurologik, dll

 

Referensi

Concept Pages

Daftar Paket Premium
untuk Melanjutkan Membaca

Daftar sekarang dan dapatkan akses premium umeds dengan concept pages, video belajar, quiz untuk pendidikan kedokteran anda.

Customer Support umeds