Interaksi ini disebabkan oleh aksi obat pada reseptor atau sistem fisiologis. Ini dapat menghasilkan efek aditif, sinergis atau antagonistik. Interaksi ini juga dapat mengakibatkan efek berbahaya, mis. peningkatan nefrotoksisitas terlihat dengan penggunaan bersamaan aminoglikosida dan amfoterisin B. Selain itu, interaksi obat juga dapat menghasilkan efek yang menguntungkan, mis. levodopa dan carbidopa di parkinsonisme.
Interaksi farmakokinetika terjadi ketika satu obat mengubah absorpsi, distribusi, metabolisme atau ekskresi obat lain.
Potensiasi (supra-aditif): Peningkatan aksi satu obat oleh obat lain yang tidak aktif
Efek obat A + B > Efek obat A + Efek obat B
Misalnya, levodopa + carbidopa; asetilkolin + fisostigmin. Karbidopa dan fisostigmin masing-masing menghambat pemecahan levodopa dan asetilkolin; sehingga meningkatkan efek mereka.
Antagonisme: Efek satu obat berkurang atau dihapuskan dengan adanya obat lain
Isi konten learning point 6
Penting untuk menanyakan apakah pasien memiliki alergi, dan minta penjelasan tentang reaksi yang terjadi. Seringkali, masalah medis baru diketahui setelah riwayat obat diketahui. Penggunaan berbagai obat umum terjadi pada orang tua dengan riwayat medis yang kompleks. Tanyakan kepada pasien apakah mereka sedang mengonsumsi obat yang hanya diresepkan (POM) dan juga obat bebas (OTC), termasuk sediaan herbal. Beberapa di antaranya dapat mempengaruhi perawatan kesehatan.
Pemantauan terapi obat dengan mengukur konsentrasi obat dalam plasma dikenal sebagai therapeutic drug monitoring (TDM).
Indikasi:
TDM tidak diperlukan dalam situasi berikut: