Histologi Gigi Dan Jaringan Periodontal

-

Histologi Dental

  • Enamel 
    • Email adalah komponen tubuh manusia yang paling keras yang terdiri dari 96% kalsium hidroksiapatit.
    • Email tampak jernih dan warnanya tergantung warna dentin dibawahnya.
    • Email dihasilkan oleh sel ameloblas
    • Email adalah bahan nonvital; karena ameloblas mati sebelum gigi bererupsi ke rongga mulut.
    • Urutan derajat kalsifikasi enamel yang berselang-seling terlihat secara histologi dan disebut striae Retzius, yang analog dengan lingkaran pertumbuhan pada batang pohon. 
  • Dentin
    • Dentin membentuk bagian terbesar gigi: tersusun oleh 70% kalsium hidroksiapatit dan merupakan bahan kedua terkeras di tubuh.
    • Dentin berwarna kekuningan, dan elastisitasnya yang tinggi melindungi email diatasnya.
    • Sel yang memproduksi dentin adalah odontoblas.
    • Berbeda dengan ameloblas, odontoblas tetap ada dan berhubungan dengan dentin selama gigi vital.
    • Garis Owen/ Ebner, merupakan cross sections dalam tubulus dentin yang identik dengan garis-garis retzius. 
  • Pulpa
    • Pulpa adalah jaringan ikat longgar yang kaya pembuluh darah dan saraf.
    • Pulpa diliputi oleh dentin dan berhubungan dengan ligamen periodontal lewat foramen apical. Pembuluh darah dan saraf keluar masuk rongga pulpa lewat lubang kecil ini.
    • Pusat pulpa terdiri atas jaringan ikat longgar yang tidak mengandung sel lemak
    • Pulpa mengandung 2 jenis serat saraf, yaitu: serat simpatis (vasomotor) yang mengatur diameter lumen pembuluh darah, dan serat sensoris yang berfungsi mentransmisikan rasa nyeri.
    • Pulpa terdiri atas 3 zona konsentrik yang mengelilingi pusat pulpa, yaitu Zona Odontoblastik, Zona Bebas Sel, Zona Kaya Sel

 

Histologi Jaringan Penyangga

  • Gingiva
    • Gingiva adalah bagian dari mukosa yang mengelilingi bagian servikal gigi dan menutupi prosesus tulang alveolar rahang dan akar gigi. Gingiva mempunyai fungsi yaitu melindungi jaringan dibawah perlekatan gigi terhadap pengaruh lingkungan rongga mulut.
    • Epitel Gingiva
      • Fungsi utama dari epitel gingiva adalah untuk melindungi struktur yang lebih dalam, namun masih tetap menjalankan fungsi pertukaran zat dengan lingkungan luar.
      • OE menghasilkan pertahanan fisik yang tidak dapat ditembus oleh bakteri rongga mulut.
      • Migrasi JE dari posisinya di apikal ke sementum akar menunjukkan hilangnya perlekatan periodontal dan dapat berkembang menjadi penyakit periodontitis
    • Anatomi Gingiva
      • Marginal Gingiva / Free Gingiva / Unattached Gingiva
        • Merupakan batas gingiva yaitu bagian dari gingiva yang tidak melekat pada gigi (unattached), mengelilingi daerah leher gigi seperti kerah.
        • Batas antara marginal gingiva dengan gingiva cekat merupakan suatu lekukan dangkal = free gingival grove
        • Marginal gingiva dapat dipisahkan dari permukaan gigi dengan probe periodontal.
      • Gingival Sulcus
        • Merupakan celah dangkal atau ruang antara gigi dan marginal gingiva.
        • Sulkus gingiva dibatasi oleh permukaan gigi di satu sisi (sisi medial) dan epitelium marginal gingiva di sisi lain (sisi lateral).
        • Celah sulkus berbentuk “V” dan merupakan tempat masuknya probe periodontal untuk mengukur kedalaman sulkus gingiva.
        • Pada gingiva sehat kedalaman sulus gingiva secara klinis adalah 2 – 3 mm
      • Attached Gingiva / Gingiva Cekat
        • Merupakan kelanjutan dari marginal gingiva, memilki konsistesi yang kenyal dan tegas, melekat erat pada periosteum tulang alveolar dibawahnya.
        • Attached gingiva meluas dari gingival groove sampai ke perbatasan mukogingiva
        • Pada permukaan attached gingiva ini terdapat bintik-bintik atau lekukan menunjukkan penampilan seperti kulit jeruk yang disebut stippling
        • Attached gingiva memungkinkan jaringan gingiva untuk menahan kekuatan mekanis yang diciptakan selama aktivitas seperti pengunyahan, berbicara, dan menyikat gigi
      • Interdental Gingiva
        • Merupakan bagian gingiva yang mengisi ruang interdental yaitu ruangan di antara dua gigi yang letaknya berdekatan.
  • Ligamen Periodontal
    • Ligamen periodontal merupakan ligamen tipis terdiri atas banyak serabut yang menghubungkan antara sementum dan tulang alveolar.
    • Ligamen periodontal adalah jaringan ikat yang kaya akan pembuluh darah dimana terdapat juga serat kolagen
    • Ligamen periodontal terdapat pada ruang periodontal, yaitu ruang di antara sementum akar gigi dan alveolus tulang rahang.
    • Ruang periodontal lebarnya 0,5 mm.
    • Ligamen periodontal mempunyai serat utama yaitu serat kolagen tipe I, susunan seratnya memiliki pola yang khas untuk menyerap dan menahan tenaga mengunyah.
    • Ujung seratnya tertanam dalam alveolus dan sementum, dan disebut serat Sharpey, yang membuat ligamen periodontal melekatkan gigi pada tempatnya.
    • Fibroblas adalah sel utama dalam ligamen periodontal.
    • Serat utama ligamen periodontal tersusun dalam enam kelompok yang berkembang secara berurutan dalam akar yang sedang berkembang:
      • Serat Transseptal : Serabut yang terbentang di atas alveolar crest dan menempel pada sementum gigi terdekat.
      • Serat Alveolar Crest : Serabut yang terbentang oblique dari sementum ke alveolar crest.
      • Serat Horizontal : Serabut yang terbentang horizontal dari sementum ke alveolar crest
      • Serat Oblique : Serabut yang terbanyak pada ligamen periodontal, membentang secara koronal dari sementum ke tulang alveolar
      • Serat Apikal : Serabut yang menyebar dari sementum di daerah apikal menuju dasar soket
      • Serat Interradikular : Serabut yang hanya terdapat pada gigi dengan akar lebih dari satu. Serabut ini menghubungkan antar akar ke tulang alveolar
  • Sementum
    • Sementum melapisi dentin akar gigi dan merupakan jaringan bermineral ketiga pada gigi. Sementum terdiri atas sekitar 50% kalsium hidroksiapatit, 50% matriks organik dan air; karena itu, sementum kurang lebih sekeras tulang.
    • Bagian apical sementum disebut sementum selular karena mengandung sementosit. Bagian koronal sementum tidak mengandung sementosit dan disebut sementum aselular.
    • Sementum selular dan aselular mengandung sementoblas.
    • Sementoblas berfungsi membentuk sementum, melapisi sementum pada perbatasan dengan ligamen periodontal, dan membentuk sementum selama gigi hidup
    • Serat kolagen pada ligamen periodontal dikenal sebagai serat Sharpey yang tertanam dalam sementum dan alveolus, dan dengan demikian ligamen periodontal melekatkan gigi pada tulang.
    • Sementum dapat diresorpsi oleh sel mirip-osteoklas yang disebut odontoklas.
  • Tulang Alveolar
    • Prosesus alveolaris atau tulang alveolar adalah tulang rahang atas (maksila) atau bawah (mandibula) yang mengelilingi dan menopang akar gigi. Tulang ini terbentuk ketika gigi erupsi yang berfungsi untuk memberikan tempat perlekatan bagi ligamen periodontal yang akan terbentuk.
      • Alveolar Bone Proper adalah lapisan tipis tulang yang melapisi soket untuk mengelilingi akar gigi.
      • Tulang Kortikal adalah lapisan tulang kompak yang membentuk dinding luar yang keras dari mandibula dan maksila pada aspek fasial dan lingual.
      • Cancellous Bone adalah tulang seperti kisi/rongga yang mengisi bagian dalam dari prosesus alveolar (antara tulang kortikal dan alveolar bone proper).
      • Periosteum adalah lapisan jaringan lunak ikat yang menutupi permukaan luar tulang. 

 

Referensi

  1. Mescher, A. L. 2013. Junqueira’s Basic Histology Text and Atlas. Thirteenth Edition. McGraw-Hill Education.
  2. Eroschenko, V. P. 2008. diFiore’s Atlas of Histology with Functional Correlation. Eleventh Edition. Lippincott Williams & Wilkins
Customer Support umeds