Terdapat plenting berkelompok di atas kulit, terasa gatal, disertai dengan faktor resiko: pasangan seksual >1, berhubungan seks dengan PSK, episode IMS >1, perilaku pasangan seks resiko tinggi.
3 tahap infeksi herpes simpleks:
- Infeksi primer
- Vesikel/erosi/ulkus dangkal berkelompok, dengan dasar eritematosa, disertai rasa nyeri
- Pasien lebih sering datang dengan lesi berupa ulkus dangkal multipel atau berkrusta
- Dapat disertai disuria
- Dapat disertai duh tubuh vagina atau uretra
- Dapat disertai keluhan sistemik, demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri dan pembengkakan kelenjar getah bening inguinal
- Keluhan neuropati (retensi urin, konstipasi, parestesi)
- Pembentukan lesi baru masih berlangsung selama 10 hari
- Lesi dapat berlangsung selama 12-21 hari
- Fase asimptomatis/laten
- Bersifat asymptomatic, tetapi HSV dapat ditemukan dalam keadaan inaktif di ganglion dorsalis.
- Infeksi rekuren
- Lesi lebih sedikit dan lebih ringan
- Bersifat lokal, unilateral
- Kelainan berlangsung lebih singkat dan dapat menghilang dalam waktu 5 hari
- Dapat didahului oleh keluhan parestesi 1-2 hari sebelum timbul lesi
- Umumnya mengenai daerah yang sama dapat di penis, vulva, anus, atau bokong
- Riwayat pernah berulang
Vesikel/erosi/ulkus dangkal berkelompok, dengan dasar eritematosa, disertai rasa nyeri.
- Pemeriksaan Penunjang
- Tzank test dengan pewarnaan Giemsa ditemukan sel datia berinti banyak dan badan inklusi intranuklear.
Gambar sel datia berinti banyak.
- Kultur virus
- Deteksi antigen dengan enzyme immunoassay/fluorescent antibody/PCR DNA HSV
- Serologi IgM dan IgG anti-HSV-1 dan HSV-2
- Diagnosis Banding
- Impetigo vesikobulosa: lesi berupa vesikel/bula, terutama di aksila, dada, dan punggung, sering disertai miliaria.