Halitosis adalah kondisi bau mulut yang tidak sedap, yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Penyebab umumnya melibatkan bakteri di dalam mulut yang menghasilkan senyawa sulfur, infeksi gigi atau gusi, atau kondisi medis tertentu.
Definisi dan Klasifikasi Halitosis
Definisi Halitosis
Nama lain: Oral malodor; Bad breath
Bau yang mengganggu yang berasal dari rongga mulut yang menyebabkan kecemasan dan rasa malu
Klasifikasi Halitosis
Halitosis delusional (Monosymptomatic hypochondriasis; Imaginary halitosis): Kondisi dimana subjek percaya bahwa mereka mengidap bau mulut dan menyebabkan gangguan sosial
Pseudo-halitosis: Pasien mengeluh memiliki bau mulut tanpa betul-betul mengalami masalah tersebut kemudian diyakinkan dari kondisi bebas penyakit melalui diagnosis dan perawatan
Halitophobia: Rasa takut memiliki bau mulut
Patofisiologi Halitosis
Pemeriksaan Penunjang Diagnosis Halitosis
Tes organoleptik: Pemeriksaan dengan membandingkan udara yang dikeluarkan dari mulut dan hidung
Pemeriksaan penunjang lain:
Gas chromatography
Dark-field / Phase-Contrast Microscopy
Quantifying β-galactosidase activity
Tes enkubasi saliva
Tes BANA (Benzoyl-DL-arginine-a-naphthylamide): Tes berkaitan dengan enzim yang mendeteksi adanya bakteri anaerob gram negatif obligate proteolytic (Treponema pallidum, Porphyromonas gingivalis, Tannerella forsythia)
Monitoring ammonia
Metode ninhidrin
Tes PCR
Taqman DNA
Tongue Sulfide Probe
Zinc Oxide Thin Film Conductor Sensor
Tatalaksana Halitosis
Referensi
Kapoor U, Sharma G, Juneja M, and Nagpal A. Halitosis: current concepts on etiology, diagnosis and management. European Journal of Dentistry. 2016; 10: 292-300.
Andani M and Sumiwi SA. Review artikel: beberapa tanaman berkhasiat untuk mengatasi halitosis (bau mulut). Farmaka. 2022; 20(3): 56-62.
Madhushankari GS, Yamunadevi A, Selvamani M, Kumar KPM, and Basandi PS. Halitosis - an overview: part-I - classification, etiology, and pathophysiology of halitosis. J Pharm Bioallied Sci. 2015; 7(2): S339-343.