Endodontik Pada Gigi Anak

Endodontik pada gigi anak melibatkan perawatan pulpa gigi yang terinfeksi atau terluka. Prosedur ini mencakup pengangkatan pulpa yang terkena dan membersihkan saluran akar sebelum mengisi dengan bahan tahan gigi. Endodontik pada gigi anak bertujuan untuk menyelamatkan gigi yang terinfeksi atau terluka, mengurangi rasa sakit, dan mempromosikan pertumbuhan dan perkembangan gigi yang sehat.

Endodontik pada Gigi Anak

Multiple Visit Pulpectomy

  1. Visit 1 (pembukaan akses)
    • Anestesi gigi dan isolasi dengan rubber dam atau cotton roll
    • Preparasi akses kavitas :
      • bersihkan jaringan karies dengan round metal bur
      • Buka atap kamar pulpa dengan endo access bur sampai menembus atap kamar pulpa
      • Lebarkan kavitas dengan diamendo bir
      • Menentukan letak orifis dengan jarum miller
      • Ekstirpasi jaringan pulpa dengan barbed broach yang berukuran lebih kecil dibanding saluran akar, masukkan ⅔
      • Irigasi dengan NaOCl
    • Cotton pelet diberi formocresol diletakkan pada kamar pulpa
    • Tutup dengan cavit atau tumpatan sementara
  2. Visit 2 (Cleaning and shaping)
    • Dilakukan 5-7 hari setelah visit 1
      • Anestesi dan isolasi dengan rubber dam atau cotton roll
      • Buka tumpatan sementara, ambil cotton pelet
      • Preparasi menggunakan file
      • Irigasi dengan hidrogen peroksida, sodium hipoklorit
      • Cotton pelet diberi formocresol dan diletakkan pada kamar pulpa
      • Tutup dengan tumpatan sementara
  3. Visit 3 (Obturasi)
    • Dilakukan 5-7 hari setelah visit 2
      • Isolasi gigi
      • Buka tumpatan sementara
      • Irigasi dengan saline
      • Keringkan saluran akar
      • Apabila gigi tdk sakit maka dilakuak obturasi
      • Terdapat beberapa teknik obturasi saluran akar dengan:
        1. Menggunakan reamer, masukkan semen secara tipis tipis dengan konsistensi semen cair
        2. Masukkan semen dengan konsistensi kental menggunakan lentulo
        3. Kondensasi dengan plugger
        4. Masukkan hingga seluruh saluran akar terisi dengan semen
        5. Lakukan evaluasi dengan radiografi
        6. Tumpat permanen dengan PMC atau resin komposit.
  4. Visit 4 (Evaluasi):
    • Evaluasi dilakukan 1 minggu setelah kunjungan ketiga
      • Lakukan evaluasi untuk menentukan keberhasilan perawatan pulpektomi
      • Pemeriksaan Subjektif → Apakah rasa nyeri masih dirasakan
      • Pemeriksaan objektif → Apakah terdapat pembengkakan pada gingiva, apakah terdapat eksudat pada margin gingiva, apakah terdapat mobilitas gigi patologis
      • Pemeriksaan penunjang radiografis → apakah terdapat area radiolusen pada daerah apikal dan furkasi gigi
      • Jika pulpektomi berhasil, dilanjutkan dengan aplikasi tumpatan permanen dan SSC

Single Visit Pulpectomy

  1. Lakukan pemeriksaan radiorafi bitewing terlebih dahulu untuk melihat keadaan gigi dan akar
  2. Pasien diminta berkumur dengan povidone iodine
  3. Aplikasikan anastesio lokal
  4. Aplikasikan rubber dam
  5. Membuat opem access dengan round bur, dilebarkan dengan endoaccess bur sampai menembus kamar pulpa

Apabila nantinya akan menggunakan PMC maka lakukan preparasi pada oklusal, proksimal, kemudian jaringan kariesnya

  1. Eksplorasi saluran akar dengan smooth broach
  2. Ambil pulpa NEKROSIS dengan ekskavator pada kamar pulpa 
  3. Irigasi dengan 2.5% naocl sodium hpoklorit dan saline
  4. Menentukan panjang kerja dengan radiografi atau electronic apex locator
  5. Lakukan preparasi dengan memasukkan H file ukuran 20 dan rasakan apakah ada resisntance 
  6. Apabila ada maka putar file sebanyak 2-3 kali PADA 2 mm diatas apex dan tidak lebih dari file ukuran 30/35. Tiap pergantian file irigasi dengan 2.5% naocl
  7. Keringan dengan paper point
  8. Masukkan pasta caoh2 atau zoe menggunakan lentulo
  9. Kondensasi dengan plugger
  10. Masukkan hingga hermetis.
  11. Evaluasi radiografi
  12. Apabila sudah hermetis, beri zoe tipe 2
  13. Restorasi dengan pmc atau composite resin
  14. Kontrol 

Pertimbangan pemilihan bahan obturasi: 

  • Antiseptik
  • Resorbsi pada waktu yang hampir sama dengan akar
  • Tdk mempengaruhi benih gigi permamen
  • Radiopak
  • Biokompatibel
  • Tidak menyebabkan diskolorisasi

Beberapa bahan yg bisa digunakan:

  1. ZOE : banyak digunakan, bersifat anti inflamasi dan memiliki komponen analgesik
  2. Ca(OH2) : biasa untuk partial pulpectomy, biokomaptibel, memiliki disinfecting agent

Perawatan Gigi Imature/ Open Apex/ Incomplete Developed Teeth
Dibagi menjadi:

  • Definisi gigi imature → gigi yang belum matang atau gigi dengan ujung akar belum menutup sempurna/ apeks masih terbuka
  • Apabila sebelum waktu kalsifikasi gigi mengalami trauma/ karies yang menyebabkan gigi mati, maka pertumbuhan akar akan terhenti dan tidak terbentuk apikal konstriksi
  • Gigi permanen muda non vital dengan apeks terbuka sulit dilakukan PSA karena:
    1. Foramen apikal lebar
    2. Kondisi saluran akar kering sulit tercapai → selalu basah akibat eksudat, padahal untuk obturasi butuh saluran akar yang kering
    3. Obturasi sulit karena tidak ada apikal konstriksi → risiko overfilling yang akan menyebabkan inflamasi periradikuler
    4. Dinding saluran akar tipis sehingga mudah fraktur

Referensi

  1. American Academy of Pediatric Dentistry, 2020, Pulp therapy for primary and immature permanent teeth. The Reference Manual of Pediatric Dentistry.
  2. Baik, S. et al, Pulpotomy vs Pulpectomy Techniques, Indications, and Complications., International Journal of Community Medicine and Public Health, 5(11): 1-4
  3. Garg, N. dan Garg, A., (2017), Textbook of Preclinical Conservative Dentistry, New Delhi, Jaypee Brothers Medical Publisher.
Customer Support umeds