Differential Diagnosis Karies dan Hipersensitive Dentin

Karies gigi ditandai oleh pembentukan lubang atau lesi pada email gigi akibat aktivitas bakteri, sementara hipersensitivitas dentin melibatkan reaksi nyeri tajam pada gigi akibat terbukanya saluran-saluran mikroskopis pada dentin. Perbedaan penyebab dan gejala antara karies dan hipersensitivitas dentin memerlukan pendekatan diagnostik dan pengobatan yang berbeda oleh dokter gigi.

Fluorosis

  • Klasifikasi berdasarkan indeks Dean menjadi klasifikasi yang paling sering digunakan untuk menilai keparahan fluorosis

Klasifikasi berdasarkan indeks Thylstrup dan Fejerskov

  • Indeks ini menilai permukaan bukal gigi menggunakan skala 10 poin
  • Tujuan : mengklasifikasi gambaran klinis fluorosis yang mencerminkan perubahan histologis pada email yang berhubungan dengan derajat keparahan fluorosis yang berbeda
  • Indeks ini dijadikan salah satu metode pilihan dalam mempelajari prevalensi dan tingkat keparahan fluorosis gigi

Klasifikasi dengan indeks risiko fluorosis (FRI)

  • Membagi permukaan gigi menjadi 4 zona permukaan, yaitu tepi oklusal/ incisal, ⅓ incisal, ⅓ tengah, dan ⅓ servikal.
  • Berdasarkan waktu mineralisasinya, zona permukaan dibagi menjadi 2 yaitu zona klasifikasi I (10 zona) dan zona klasifikasi II (48 zona)

Klasifikasi dengan indeks permukaan fluorosis (TSIF/ Tooth surface index of fluorosis)
Terdiri atas 7 skala poin berdasarkan area yang terkena dan adanya perubahan warna dan pitting.

Patogenesis fluorosis

 

Hipoplasia, Hipomineralisasi, Hipokalsifikasi

Lesi Non-Karies (Atrisi, Abrasi, Erosi, Abfraksi)

Faktor endogen dan eksogen pada erosi:

Teori Mekanisme Hipersensitivitas Dentin

Tipe Stimulus Dentin Sensitif

Terdapat 2 tipe rangsangan: 

 

Referensi

  1. Garg, N., dan Garg, A., (2015) Textbook of operative dentistry, Edisi ke-3, Daryagan, jaypee Brother Medical Publishers.
  2. Elfrink, MEC., Ghanim, A., Manton, D. J., dkk (2016) Aetiologi of molar-incisor hypomineralization (MIH): A systemic review, Eur J Paediatr Dent, 17(2): 69-77.
  3. Elfrink, M. E. C., dkk (2016) Deciduous moalr hypomineralization and molar incisor hypomineralization, Journal of Dental Research, 95(2): 167-173.
  4. Mahoney, E. K., Kilpatrick, N. M (2016) Dental fluorosis : Understanding the condition and its management community, Dent Health, 33(2): 69-76.
  5. Guo, Y., Wu, Y., Zhang, Z., dkk (2019) Proteomic analysis of dental fluorosis in rats : A potential link with mitochondrial dysfunction, Archives of Oral Biology, 104: 1-9
  6. Mallishery, S., Sawant, K., dan Jain, M., (2020) Fluoride toxicity : A review on dental fluorosis and its prevalence in India, Journal of Dental and Medical Science, 19(1): 48-53.
  7. Li, S., Zhang, Y., Chai, Y., dkk (2018) Fluoride overexposure impairs the amelogenesis of enamel in young pigs, Environmental Science & Technology, 52(12): 7043-7050.
  8. Murray, J. J., Rugg-Gunn, A. K., dan Jenkins, G. N., (1991) Fluorides in caries prevention, Edisi ke-3, Butterworth-Heinemann Ltd.
  9. Singh, A., Jawa, D., dan Somani, R., dkk (2014) Dental fluorosis : A comprehensive review, Journal of Family Medicine and Primary Care, 3(4): 305-310.
  10. Sujatha, G., Kumar, S. K., Babu, P. R., dkk (2019) Fluorosis : An update, Journal of International Society of Preventive and Community Dentistry, 9(2): 103-109.
Customer Support umeds