Diagnosis Periodontal

-

Identifikasi Kasus

  • Keadaan umum pasien
    • Keadaan mental, emosional, temperatur, sikap, dan usia psikologis pasien.
  • Riwayat medis
    • Kesehatan umum pasien (obat-obatan yang sedang dikonsumsi, alergi, riwayat medis keluarga, dan sebagainya).
  • Riwayat dental
    • Mencakup keluhan pasien, cara pasien menjaga oral hygiene, frekuensi kunjungan ke dokter gigi, dan sebagainya.
  • Intra-oral radiographic survey (full mouth)
    • 14 foto intra-oral dan 4 foto bite wing.
    • Radiografi panoramik dapat digunakan untuk mengetahui keadaan sekitar gigi dan jaringan pendukung. 
  • Model
    • Mengetahui keadaan margin gingiva, inklinasi gigi, kontak proksimal, dan area impaksi. 
  • Foto klinis
    • Merekam tampilan sebelum dan sesudah perawatan.
  • Pemeriksaan OH
    • Melihat akumulasi debris, plak, stain (menggunakan disclosing solution).
  • Oral malodor
    • Bau yang tidak sedap dari rongga mulut.
  • Pemeriksaan intraoral
    • Meliputi bibir, dasar mulut, lidah, palatum, orofaring, serta kualitas dan kuantitas saliva.
  • Pemeriksaan kelenjar limfe
    • Mengetahui apakah terdapat kelainan intra-oral yang menyebabkan perubahan pada limfa nodi. 
  • Pemeriksaan gigi
    • Mencakup erosi, abrasi, atrisi, dan abfraksi.
  • Dental stains
    • Pigmentasi deposit pada gigi. 
  • Hipersensitivitas
    • Dilakukan dengan eksplorasi menggunakan probe atau air syringe.
  • Hubungan proksimal
    • Memeriksa adanya kontak yang terbuka sebagai penyebab impaksi makanan.
  • Kegoyangan gigi
    • Diperiksa dengan menggunakan 2 instrumen metal atau dengan jari dan instrumen metal.
  • Trauma from occlusion
    • Kerusakan pada jaringan karena adanya tekanan oklusal.
  • Sensitivitas terhadap perkusi
    • Sebagai tanda adanya inflamasi akut pada ligamen periodontal. 
  • Keadaan gigi saat rahang tertutup
    • Mendeteksi iregularitas susunan gigi.
  • Pemeriksaan periodonsium 
    • Pemeriksaan plak dan kalkulus
    • Gingiva
    • Papillary Bleeding Index (PBI)
    • Poket periodontal
    • Loss of attachment
    • Derajat resesi gingiva
    • Palpasi
    • Supurasi

 

Diagnosis

Gingival diseases

  • Plaque induced gingival diseases
    • Inflamasi pada gingiva tanpa disertai kehilangan perlekatan.
    • Disebabkan oleh formasi plak.
      • Gingivitis associated with dental plaque only
        • Hasil interaksi antara mikroorganisme pada plak dan jaringan serta sel-sel inflamasi. 
      • Gingival diseases modified by systemic factors
        • Umumnya disebabkan karena adanya perubahan endokrin (pubertas, siklus menstruasi, kehamilan, diabetes).
      • Gingival diseases modified by medications
        • Obat-obatan yang memiliki efek samping pembesaran gingiva.
        • Contoh: anti-konvulsan (fenitoin), imunosupresan (siklosporin), anti-hipertensi (nifedipine).
      • Gingival diseases modified by malnutrition
        • Akibat defisiensi asam askorbat (vitamin C) yang parah.
        • Defisiensi nutrisi → sistem imun menurun.
  • Non-plaque induced gingival lesions
    • Gingival disease of specific bacterial origin
      • Pada infeksi seksual menular seperti gonore (Neisseria gonorrhoeae) dan sifilis (Treponema pallidum). 
    • Gingival disease of viral origin
      • Lesi berhubungan dengan reaktivasi virus laten seperti virus deoxyribonucleic acid dan ribonucleic acid.
    • Gingival diseases of fungal origin
      • Infeksi oleh Candida albicans.
      • Umumnya pada pasien immunocompromised, pengguna antibiotik spektrum luas, dan pengguna gigi palsu. 

 

Chronic periodontitis

    • Kerusakan jaringan periodontal sebanding dengan faktor lokal.
    • Progresivitas lambat hingga moderat, dengan kemungkinan periode progresivitas cepat.
    • Berdasarkan distribusi:
      • Localized: < 30% jumlah gigi mengalami kehilangan perlekatan dan kerusakan tulang. 
      • Generalized: > 30% jumlah gigi mengalami kehilangan perlekatan dan kerusakan tulang. 
    • Berdasarkan keparahan:
      • Slight: kehilangan perlekatan 1-2 mm.
      • Moderate: kehilangan perlekatan 3-4 mm.
      • Severe: kehilangan perlekatan > 4 mm. 

 

Aggressive periodontitis 

  • Kerusakan jaringan periodontal lebih besar dibanding faktor lokal.
  • Kehilangan perlekatan dan kerusakan tulang yang cepat.
  • Berdasarkan distribusi: 
    • Localized
      • Terlokalisasi di gigi M1 dan I dengan kehilangan perlekatan di daerah proksimal pada minimal 2 gigi permanen, salah satunya adalah gigi M1.
      • Onset penyakit sirkumpubertal.
      • Respon antibodi yang kuat terhadap patogen.
    • Generalized 
      • Kehilangan perlekatan di daerah proksimal pada minimal 3 gigi selain gigi M1 dan I.
      • Biasanya terjadi pada usia < 30 tahun.
      • Respon antibodi yang rendah terhadap patogen. 

 

Periodontitis as a manifestations of systemic diseases

  • Necrotizing periodontal diseases
    • Necrotizing Ulcerative Gingivitis (NUG)
      • Disertai ulserasi dan nekrotik.
      • Marginal gingiva ditutupi oleh slough atau pseudomembran berwarna putih kekuningan atau keabu-abuan.
      • Papila yang tumpul dan berkawan (creater like).
      • Perdarahan spontan.
      • Nyeri dan berbau busuk.
    • Necrotizing Ulcerative Periodontitis (NUP)
      • Manifestasi klinis serupa dengan NUG tetapi disertai kehilangan periodontal dan kehilangan tulang.
      • Tidak ditemukan poket periodontal saat probing. 
  • Abscesses of the periodontium
    • Gingival abscess
      • Etiologi: benda asing yang masuk ke dalam gingiva.
      • Lesi yang terlokalisir (pada marginal gingiva atau papila interdental), nyeri, meluas dengan cepat, dan muncul secara tiba-tiba.
      • Dalam 24 - 48 jam lesi menjadi berfluktuasi dan runcing, terdapat eksudat purulen. 
    • Periodontal abscess
      • Peradangan purulen lokal pada jaringan periodontal.
    • Pericoronal abscess
      • Inflamasi pada jaringan lunak operkulum yang menutupi gigi yang erupsi sebagian (seringkali pada M3 rahang bawah).
  • Periodontitis associated with endodontic lesions
    • Endodontic-periodontal lesion
      • Infeksi pulpa >> nekrosis pulpa >> lesi periapikal >> perubahan periodontal.
    • Periodontal-endodontic lesion
      • Infeksi bakteri pada poket periodontal >> melalui saluran aksesori >> pulpa >> nekrosis pulpa.
    • Combined lesion 
      • Ketika nekrosis pulpa dan lesi periapikal terjadi pada gigi yang juga terlibat secara periodontal.

 

Developmental or acquired deformities and conditions

  • Localized tooth-related factors that predispose to plaque-induced gingival diseases or periodontitis
  • Mucogingival deformities and conditions around teeth
  • Mucogingival deformities and conditions on edentulous ridges
  • Occlusal trauma

 

Referensi

  1. Newman Takei Klokkevold Carranza. Carranza’s Clinical Periodontology. 11th ed. Dolan J, editor. St. Louis, Missouri: Elsevier Saunders; 2012.
  2. Carranza, F., Klokkevold, P., Newman, M. and Takei, H. (2015). Carranza's Clinical periodontology. 12th ed. Canada: Elsevier.
  3. Caton JG, Armitage G, Berglundh T, Chapple ILC, Jepsen S, Kornman KS, et al. A new classification scheme for periodontal and peri ‐ implant diseases and conditions – Introduction and key changes from the 1999 classification. 2018;45(March):1–8.
Customer Support umeds