Desensitisasi

-

Definisi

Rasa sakit yang pendek dan tajam yang terjadi secara tiba-tiba akibat adanya rangsangan terhadap dentin yang terbuka.

 

Etiologi

  • Hasil resesi gingiva (terbukanya dentin dan akar gigi)
  • Hasil hilangnya enamel karena trauma pada gigi
  • Kehilangan sementum
  • Kehilangan smear layer

 

Mekanisme Hipersensitivitas Dentin

  • Teori neural
    • Rangsangan termal atau mekanik secara langsung mempengaruhi ujung saraf dalam tubulus dentin.
  • Teori transduksi odontoblastik
    • Odontoblas bertindak sebagai sel reseptor dan mengirimkan impuls melalui sambungan sinapsis ke nervus yang menyebabkan sensasi nyeri dari ujung saraf yang terletak di perbatasan pulpo-dentin.
  • Teori hidrodinamik
    • Stimulus menyebabkan perpindahan cairan dalam tubulus dentin, yang mengakibatkan perubahan tekanan di dalam dentin dan mengaktifkan serabut saraf tipe A yang direspon sebagai rasa nyeri. 

 

Gambaran Klinis

  • Sakit yang tajam, jelas, spesifik, intermiten atau konstan
  • Adanya resesi gingiva
  • Adanya bagian dentin yang terbuka

 

Perawatan

  • Bahan desensitisasi
    • Fluorides
    • Dentine sealers (resin dan adhesive)
    • Potassium oxalate
    • Varnish dan cyanoacrylate sealants
    • Fluoride iontophoresis
    • Formaldehyde atau glutaraldehyde
    • Formalin 40%
    • Silver nitrate
    • Laser
    • Material restoratif
    • Casein phosphopeptides
    • Periodontal surgery
    • Prosthodontic rehabilitation
    • Agen anti inflamasi (kortikosteroid)
    • Mouthguards
  • Tahapan kerja
    • Persiapan alat dan bahan
    • Persiapan operator (menggunakan APD)
    • Pengaturan posisi kerja
    • Menentukan elemen gigi yang akan dirawat dengan menggunakan semprotan angin atau dengan perabaan menggunakan sonde halfmoon
    • Membersihkan daerah kerja dari dental deposit menggunakan brush
    • Irigasi dengan aquades
    • Isolasi daerah kerja dengan cotton roll
    • Aplikasikan bahan desensitisasi pada daerah dentin terbuka, keringkan dengan semprotan udara
    • Periksa gigi yang sudah dirawat dan ulangi jika masih ada keluhan

 

Referensi

  1. Brännström, M., Astrom, A., 1972, The Hydrodynamics Of The Dentine; Its Possible Relationship To Dentinal Pain, Int Dent J, 22(2): 219-227.
  2. Bregenholtz, G., Bindslev, P.H., Reit, C., 2003, Text Book of Endodontology, Munskgaard, Blackwell Pub.
  3. Camila, 2006, Efficacy of Gluma Desensitizer on dentin hypersensitivity in periodontal treated patients, Braz Oral Res
  4. Carranza, F.A., Newman, M.G., Takei, H.H., Klokkevold, P.R., 2006, Clinical Periodontology 10th edition, Saunders
  5. Fedi, P.F., Vernino, A.R., Gray, J.L., 2012, Silabus Periodonti, Jakarta, EGC.
  6. Gangarosa, L.P., Park N.H., 1978, Practicial Consideration in Iontophoresis of Flouride for Desensitizing Dentin, J Prosthec Dent, 39(2): 173-177.
  7. Giancio, S.G., 2000, Chemical Agents: Plaque Control, Calculus Reduction and Treatment of Dentinal Hypersensitivity, Periodontology, 75 - 86.
  8. Kelbassa, A.M., 2002, Dentine Hypersensitivity: Simple Steps for Everyday Diagnosis and Management, International Dental Journal
  9. Orchardson, R., Gillam, D.G., 2006, Managing Dentin Hypersensitivity, J Am Dent Assoc, 137: 990-8.
  10. Pesevska, S., Nakova, M., Ivanovski, K., 2009, Dentinal Hypersensitivity Following Scaling and Root Planing: Comparison of Low-Level Laser and Topical Fluoride Treatment, Lasers in Medical Science, 1007-10.
Customer Support umeds