Biofarmasetika terhadap Kualitas Obat

Biofarmasetika merupakan cabang ilmu farmasi yang memfokuskan pada pengembangan dan pemahaman proses produksi obat dengan memanfaatkan mikroorganisme dan sel-sel hidup. Dengan pendekatan ini, biofarmasetika berperan penting dalam meningkatkan kualitas obat melalui pengoptimalan proses produksi yang lebih efisien dan kontrol yang ketat terhadap parameter biologis.

Biofarmasetika

Biofarmasetika adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara sifat fisikokimia obat, bentuk sediaan yang mana obat diberikan, dan rute pemakaian terhadap laju dan jumlah absorpsi obat sistemik.

Faktor-Faktor Biofarmasetika

Biofarmasetika mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi, yaitu:

  1. Stabilitas obat dalam produk obat
  2. Pelepasan obat dari produk obat
  3. Laju disolusi/pelepasan obat pada site absorpsi
  4. Absorpsi sistemik obat

Skema yang menunjukkan hubungan dinamis antara obat, produk obat, dan efek farmakologis:

Kualitas Obat

Kualitas obat berhubungan dengan sifat biofarmasetik dan fisikokimia bahan dan produk obat dengan kinerja in vivo obat (bioavailabilitas dan bioekivalensi). Kinerja setiap produk obat harus konsisten dan dapat diprediksi untuk menjamin efikasi dan keamanan klinisnya. Atribut dan kinerja produk obat merupakan faktor penting yang mempengaruhi kualitas produk obat.

Setiap komponen produk obat dan metode pembuatan berkontribusi terhadap kualitas obat. Kualitas harus dibangun ke dalam produk selama penelitian, pengembangan, dan produksi obat.

Referensi

  1. Ducharme MP, Shargel L, Yu AB, Pettersson A. Shargel and Yu’s applied biopharmaceutics et pharmacokinetics. 8th ed. New York: McGraw Hill; 2022
Customer Support umeds