Aspek Biologis dan Fisiologis Saliva

-

Saliva

Saliva adalah cairan yang kompleks terdiri dari campuran sekresi kelenjar saliva mayor dan minor di dalam rongga mulut. 

  • Fungsi saliva dapat diatur menjadi 5 kategori utama yang berfungsi untuk menjaga kesehatan mulut dan menciptakan keseimbangan ekologis yang tepat: 
    • (1) pelumasan dan perlindungan, 
    • (2) tindakan penyangga (buffer) dan pembersihan, 
    • (3) pemeliharaan integritas gigi, 
    • (4) aktivitas antibakteri , dan 
    • (5) rasa dan pencernaan/digesti.


Komposisi Saliva

Saliva adalah cairan yang sangat encer, terdiri dari lebih dari 99% air; terdiri dari berbagai elektrolit, termasuk natrium, kalium, kalsium, magnesium, bikarbonat, dan fosfat. Serta ditemukan pula imunoglobulin, protein, enzim, musin, dan produk nitrogen, seperti urea dan amonia.

Komponen saliva (mg/100 ml) 

Whole saliva adalah campuran cairan yang berasal dari kelenjar saliva, sulkus gingival, transudat mukosa oral, mucus dari rongga hidung dan faring, bakteri oral, sisa mukanan, epitel yang terdeskuamasi, sel darah, serta sebagian kecil obat-obatan dan produk kimia

 

 

Salivary gland secretions and components 

Fungsi Pelumasan

  • Saliva sebagai lapisan seromukosa → melumasi dan melindungi jaringan mulut → bertindak sebagai penghalang/barier terhadap iritasi.
  • Komponen lubrikasi → musin → dikeluarkan dari kelenjar saliva minor. 
  • Musin = molekul protein kompleks yang hadir terutama dalam 2 jenis berat molekul dan dibentuk oleh rantai polipeptida yang saling menempel.
  • Musin memiliki sifat kelarutan rendah, viskositas tinggi, elastisitas tinggi, dan daya rekat yang kuat.
  • Musin berfungsi untuk melumasi setiap kontak intraoral antara jaringan lunak, antara jaringan lunak dan gigi, atau antara jaringan lunak dan prostesis → dapat mengunyah, berbicara, dan menelan.

Fungsi Pencernaan

  • Hipotonisitas saliva meningkatkan kemampuan mencicipi makanan asin dan sumber nutrisi → bergantung pada keberadaan protein dan gustin (yang mengikat seng)
  • Saliva memiliki peran awal yang terbatas dalam pencernaan total dengan memulai pemecahan pati dengan amilase → komponen utama air liur parotis → mengawali pelarutan gula.
  • *Kontribusi air liur untuk pemecahan pati terbatas karena sebagian besar pencernaan hasil pati dari amilase pankreas, bukan amilase saliva.
  • Enzim saliva juga memulai pencernaan lemak.
  • Saliva berfungsi untuk melumasi bolus makanan, yang membantu menelan.

Faktor Protektif

Kelenjar saliva mengeluarkan cairan yang mengandung agen imunologi dan non imunologi untuk melindungi gigi dan permukaan mukosa terhadap gangguan fisik, kimia, dan mikroba. 

 

  • Kandungan imunologi: sekretori IgA, IgG, dan IgM
  • Kandungan  non-imunologis: protein terpilih, musin, peptida, dan enzim (laktoferin, lisozim, dan peroksidase)
  • Kandungan saliva antibakteri imunologis dan nonimunologis berasal dari 2 sumber yang berbeda yaitu plasma dan sel duktal
  • IgA sekretori → komponen imunologi terbesar dari saliva → diproduksi oleh sel plasma dalam jaringan ikat dan ditranslokasikan melalui sel duktus kelenjar ludah mayor dan minor → aktif pada permukaan mukosa, bertindak untuk menetralkan virus, berfungsi sebagai antibodi terhadap antigen bakteri, dan bekerja untuk mengumpulkan atau menggumpalkan bakteri → sehingga menghambat perlekatan bakteri pada jaringan inang. 
  • IgG dan IgM → jumlah rendah → mungkin berasal dari cairan sulkus gingiva. 
  • Lisozim → berasal dari sel basal duktus striae di kelenjar parotis → membelah dinding sel bakteri → menyebabkan penghancuran dan penghambatan pertumbuhan bakteri; meningkatkan pembersihan bakteri melalui agregasi.

Pengaruh Faktor Eksternal

Yang memengaruhi laju alir saliva: 

  • Produksi air liur yang rendah atau hiposalivasi → dalam keadaan terstimulasi, laju <0,1 mL/menit → menyebabkan peningkatan gigi berlubang, ulserasi jaringan lunak, infeksi, dan perubahan rasa (dysguesia) serta mengurangi penyembuhan dari operasi gigi estetika dan hilangnya restorasi gigi palsu  
  • Faktor umum hiposalivasi → dehidrasi, proses penuaan 
  • Faktor lain hiposalivasi → penyakit, peresepan obat, kemoterapi, dan radiasi (pada kepala dan leher). 
    • Efek samping antikolinergik antihistamin atau antidepresan → mengurangi aliran air liur dan menyebabkan xerostomia (mulut kering). 
    • Obat apa pun yang bekerja pada reseptor beta-adrenergik (mis., Obat asma atau jantung) → memengaruhi produksi protein sel asinar. 
    • Beberapa obat antipsikotik, tekanan darah, dan penyakit Parkinson → menghasilkan aliran yang lebih rendah. 

 

Yang memengaruhi komposisi saliva (dalam jangka pendek):  

  • Status hidrasi, tingkat stres
  • Adanya infeksi pernafasan
  • Tanda-tanda peradangan
  • Perubahan hormon (misalnya, ovulasi dan kehamilan)

Peran dalam Keseimbangan Mikrobiota Oral

Komponen saliva untuk buffering action dan clearance: bikarbonat, fosfat, urea, dan protein dan enzim amfoter. 

  • Buffer saliva yang bekerja selama laju aliran tinggi saliva distimulasi: 
    • Bikarbonat → komponen buffer saliva yang utama → berdifusi ke dalam plak dan bertindak sebagai penyangga dengan menetralkan asam. 
    • Berat molekul rendah, peptida kaya histidin → kemampuan penyangga/buffer non-bikarbonat saliva → 
    • Urea → melepaskan amonia setelah dimetabolisme oleh plak dan dengan demikian meningkatkan pH plak.
    • Buffer saliva yang bekerja selama laju aliran tinggi saliva tidak distimulasi:
      • Fosfat 

 

Referensi

  1. Riis JL, Byrne ML, Hernández LM, Robles TF. Salivary Bioscience, Immunity, and Inflammation. In Granger DA, Taylor MK, editors, Salivary Bioscience: Foundations of Interdisciplinary Saliva Research and Applications. Springer. 2020.
  2. Pedersen A, Belstrøm D. The role of natural salivary defences in maintaining a healthy oral microbiota. Journal of Dentistry. Volume 80, Supplement 1. 2019. Pages S3-S12. ISSN 0300-5712. https://doi.org/10.1016/j.jdent.2018.08.010.
  3. Kumar B, Kashyap N, Avinash A, Chevvuri R, Sagar MK, Shrikant K. The composition, function and role of saliva in maintaining oral health : A review. Int J Contemp Dent Med Rev. 2017;1–6.
  4. Vila T, Rizk AM, Sultan AS, Jabra-Rizk MA. The power of saliva: Antimicrobial and beyond. PLoS Pathog. 2019;15(11):e1008058. Published 2019 Nov 14. doi:10.1371/journal.ppat.1008058
  5. Carpenter GH. The secretion, components, and properties of saliva. Annu Rev Food Sci Technol. 2013;4:267-76. doi: 10.1146/annurev-food-030212-182700. PMID: 23464573.
Customer Support umeds