Antibiotik

-

Antibiotik

  1. Treatment infeksi di rongga mulut (baik yang odontogenik maupun non odontogenik
  2. Profilaksis

 

Klasifikasi Antibiotik berdasarkan Mekanisme Kerja

 

Penicillin Group

  • Komponen aktif berupa β – lactam = disebut juga antibiotik golongan β – lactam bersama dengan cephalosporins, carbapenem, monobactam
  • Mekasime aksi : β – lactam berikatan dengan PBP (penicillin binding protein) yang terdapat pada dinding sel = Menghambat kerja enzim yang berperan dalam pembentukan dinding sel bakteri >> dinding sel yang terbentuk tidak sempurna >> bentuk sel cacat >> sel bakteri tidak dapat mempertahankan tekanan osmotik >> sel lysis / pecah 🡪 kematian sel (bactericidal)
  • Kemampuan dalam membunuh sel bakteri membutuhkan waktu  = diperlukan kadar antibiotic dalam darah selalu tinggi agar bekerja optimal >> perlu kepatuhan pasien dalam pengulangan dosis
  • Beberapa bakteri resisten terhadap penisilin karena dapat :
    1. Memodifikasi PBP = ikatan antara β – lactam dengan reseptornya berkurang
    2. Hidrolisis β – lactam = bakteri memiliki enzim β – lactamase 
  • Adverse effect : Alergi, mual, muntah, nyeri perut, diare
  • Interaksi dengan obat lain 
    1. Antagonis terhadap kerja antibiotic bacteriostatic (tetrasiklin, eritromisin, klindamisin)
    2. Jika dikonsumsi bersamaan dengan NSAID waktu paruh meningkat, kecepatan ekskresi menurun 
  • Kontraindikasi 
    1. Pasien alergi penisilin
    2. Pasien mengonsumsi antikoagulan kumarin
  • Kategori B untuk ibu hamil
  • Dibagi menjadi 4 golongan (berbeda spectrum, resistensi bakteri, rute administrasi) :
    • Penicillin V & Penicillin G
      • Penicilin V stabil terhadap asam 🡪 baik u/ administrasi oral
      • Penicilin G 🡪 tidak stabil terhadap asam 🡪 rute administrasi intramuscular
      • Penicilin G dapat digunakan untuk pasien yang mengalami infeksi rongga mulut tetapi tidak dapat mengomsumsi obat secara oral (cellulitis, Ludwig angina) 
    • Penicillin yang resisten terhadap beta lactam
      • Mampu melawan infeksi bakteri yang memproduksi β lactamase (S. aureus)
      • methiciline, nafcilin, oxacilin, cloxacilin, dicloxacillin
      • indikasi : infeksi kulit & jaringan lunak oleh bakteri S. aureu
    • Amino Penicillin
      • Spectrum lebih luas dari kel 1 & 2 
      • Contoh : amoxicillin, ampicilin,bacampicilin
      • Seringkali dimodifikasi dengan β lactamase inhibitor (Co-amoxiclav) 
      • Amoxicilin lebih direkomendasikan sebagai DRUGS OF CHOICE infeksi rongga mulut dibanding penicillin V
    • Extended Spectrum Penicillin 
      • Spectrum lebih luas lagi
      • Contoh : Piperacillin
      • Mampu melawan bakteri gram negative (Pseudomonas sp) dan bakteri indole (Proteus sp.)
      • Indikasi infeksi pneumonia berat, infeksi saluran kencing berat.

 

Cephalosporins

  • Komponen aktif β-lactam (rantai inti sama dengan penicillin, berbeda rantai cabang)
  • Mekanisme aksi sama dengan penicillin 
  • Dibagi menjadi 5 kelompok (Generasi 1 – Generasi 5)
  • Resistensi bakteri disebabkan hidrolisis cephalosporin oleh β-lactamase (generasi pertama paling sensitive terhadap β-lactamase)
  • Absorbsi secara oral secara umum sangat baik, kecuali cefadroxil dan cefprozil 
  • Aktivitas terhadap berbagai jenis pathogen rongga mulut baik, kecuali bakteri anerob
  • Indikasi di bidang kedokteran gigi sebagai antibiotik prophylaxis (cefazolin, cephalexin), alternative drug u/ alergi penilicin ringan
  • untuk infeksi dental akut sebaiknya hanya diberikan jika keadaan mendesak atau terbukti efektif dengan sentitivity test/culture test
  • Adverse effect : alergi, cross-allergy dengan penicillin
  • Interaksi dengan obat lain
    • Absorbsi berkurang jika dikonsumsi bersama antasida, proton pump inhibitor, suplemen Fe
    • Nefrotoksik jika diresepkan bersama antibiotik golongan aminoglikosida dan diuretic loop
  • Kontraindikasi 
    • Pasien alergi cephalosporin
    • Riwayat reaksi alergi berat terhadap penicillin 

 

Golongan Makrolida : Erythromycin, Azitromycin

  • Mekanisme Aksi
    • Makrolida berikatan pada subunit 50s ribosom = Menghambat sintesis protein >> menghambat replikasi bakteri (bacteriostatic)
  • Spektrum
    • Erythromycin : gram + aerob/facultative staphylococci and streptococci
    • Azithromycin : spectrum erythromycin + gram – anaerob, spirocheta, pigmented anerob
  • Mekanisme Khusus
    • Dapat ditransportasikan oleh sel fagosit dan fibroblast dari darah ke jaringan >> konsentrasi dalam jaringan (site of infection) tinggi
  • Kategori Pregnancies
    • Kategori B
  • Ekskresi
    • Erythromycin : melalui urine
    • Azithromycin : melalui empedu
  • Rute Administrasi : peroral & iv
    • Erythromycin 🡪 tidak tahan asam 🡪 sediaan tablet salut selaput
    • Erithromycin 🡪 absorbsi dipengaruhi makanan 🡪 dikonsumsi 1 jam sebelum makan / 2 jam setelah makan
    • Azithromycin lebih tahan asam dan tidak terpengaruh oleh makanan
  • Indikasi
    • alternative drug untuk terapi infeksi dental akut pada pasien yang alergi dengan penicillin.  
  • Kontraindikasi
    • Pasien alergi terhadap antibiotik gol. Makrolida
    • Riwayat allergic cholestatic hepatitis
    • Kombinasi dengan obat lain yang memungkin interaksi terutama floroquinolone & pimozide
  • Dosis
    • Fungsi ginjal normal : 4 gram / hari
    • Gangguan fungsi ginjal : 1,5 gram / hari
  • Adverse Effect
    • Cholestatic hepatitis jika pemakaian lebih dari 10 hari
    • Epigastric pain
    • Ototoxicity 
  • Interaksi Obat
    • Antasida mengurangi kecepatan absorbs makrolida
    • Kontrasepsi oral + makrolida 🡪 cholestasis
    • Makrolida + floroquinolone/pimozide 🡪 memicu gangguan irama jantung

 

Clindamycin

  • Mekanisme Aksi
    • Identik dengan golongan makrolida
    • Menghambat sintesis protein >> menghambat replikasi bakteri (bacteriostatic) 
  • Spektrum
    • Facultative aerob microorganism
    • Gram positive & gram negative anaerob
  • Indikasi
    • Infeksi dental yang tidak teratasi dengan amoxicillin (karena resistensi terhadap β lactam)
    • alternative drug untuk yang pasien alergi penicilin
  • Kontraindikasi
    • pasien alergi, jika dikombinasikan dengan non-depolarizing neuromuscular blocker (pancuronium)
    • Adverse Effect
    • Mual, muntah, nyeri perut, glossitis, stomatitis, allergic, diare
  • Kategori Pregnancy
    • Kategori B
  • Mekanisme Khusus
    • Penetrasi hingga ke tulang sangat baik >> dapat digunakan untuk refractory bone infection

 

Metronidazole

  • Mekanisme Aksi : Mengganggu Sintesis DNA
    • Metronidazole berdifusi ke dalam sel >> reaksi reduksi menghasilkan radical bebas >> merusak fragmen DNA dan menghambat sintesisnya >> sel mati (bactericidal).  
  • Spektrum
    • Parasites & protozoa
    • Bakteri anaerob obligate & microaerophilic
    • Bakteri anerob rongga mulut : Porphyromonas, Prevotella, Fusobacterium, Peptostreptococcus, 
  • Indikasi
    • Infeksi dental akut & aggressive periodontitis :  kombinasi dengan β-lactamase (amoxicillin / penicillin V)
  • Adverse Effect
    • Minor adverse effect : metallic taste, urin/feces berwarna merah
    • Mayor adverse effect : pancreatitis, CNS toxicity
  • Interaksi Obat
    • Barbiturat menurunkan efektivitas metronidazole
    • Metronidazole dapat meningkatkan kadar warfarin dalam darah

 

Tetracycline (Tetrasiklin, Doksisiklin)

  • Mekanisme aksi : menghambat sintesis protein
    • Tetrasiklin berikatan dengan subunit 30s pada ribosom 🡪 menghambat sintesis protein 🡪 menghambat replikasi sel bakteri (bakteriostatic)
  • Dibagi lagi menjadi generasi 1 (tetrasiklin), generasi 2 (doksisiklin), generasi 3 (Glycylcyclines)
  • Doksisiklin saat ini paling banyak digunakan (sediaan oral absorbsinya paling baik)
  • Spectrum luas 
  • Indikasi bidang kedokteran gigi : aggressive periodontitis (untuk infeksi Aa)
  • Kategori D untuk ibu hamil
  • Kontraindikasi  : Pasien alergi tetrasiklin, Ibu hamil, Ibu Menyusui, Anak-anak <8 tahun

 

Terapi Antibiotik Infeksi Pulpa Periapikal

 

Antibiotik Profilaksis Pada Treatment Dental

Berdasarkan AHA/ADA Guideline 2017, kegunaan antibiotik profilaksis pada treatment dental bertujuan untuk mencegah penyebaran microorganisme rongga mulut ke aliran darah = mencegah infectious endocarditis

Pasien yg memerlukan prosedur tersebut, yaitu:

  • Kelainan katup jantung
  • Riwayat infectious endocarditis sebelumnya
  • Congenital heart desease

 

Referensi

Customer Support umeds