Antenatal care merupakan program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil. Tujuan antenatal care adalah untuk memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesehatan dan tumbuh kembang bayi serta untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik mental dan sosial ibu dan bayi.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan termasuk pelayanan kesehatan ibu hamil yaitu pelayanan antenatal sesuai standar adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan. Minimal 1 kali pada trimester I, minimal 1 kali pada trimester II dan minimal 2 kali pada trimester III .
Pemeriksaan Antenatal Care terbaru sesuai dengan standar pelayanan yaitu minimal 6 kali pemeriksaan selama kehamilan,dan minimal 2 kali pemeriksaan oleh dokter pada trimester I dan III. 2 kali pada trimester pertama ( kehamilan hingga 12 minggu ) , 1 kali pada trimester kedua ( kehamilan diatas 12 minggu sampai 26 minggu ), 3 kali pada trimester ketiga ( kehamilan diatas 24 minggu sampai 40 minggu ).
WHO pada 2016 melalui WHO recommendations on antenatal care for a positive pregnancy experience sendiri merekomendasikan untuk dilakukan ANC sebanyak 8 kali, 1 kali pada trimester I, 2 kali pada trimester II, dan 5 kali pada trimester 3.
Standar pelayanan antenatal adalah pelayanan yang dilakukan kepada ibu hamil dengan memenuhi kriteria 10T yaitu :
Anamnesis ini perlu dilakukan secara lengkap meliputi data umum pribadi, keluhan saat ini, riwayat menstruasi guna mengetahui usia kehamilan, riwayat kehamilan dan persalinan riwayat kehamilan saat ini, riwayat penyakit pada keluarga, riwayat penyakit pada ibu, riwayat pemakaian alat kontrasepsi, riwayat imunisasi dan riwayat menyusui. Anamnesis yang dilakukan harus terarah dan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan ibu dan faktor risiko yang dimiliki olehnya sehingga dapat dilakukan intervensi sedini mungkin.
Kegunaan manuver leopold dan cara melakukan palpasi abdomen menggunalan Manuver Leopold I-VI :
Pemeriksaan penunjang untuk ibu hamil meliputi pemeriksaan laboratorium (rutin maupun sesuai indikasi) dan pemeriksaan ultrasonografi.
Pastikan bahwa ibu memahami hal-hal berikut :
Peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori/hari dari menu seimbang. Contoh: nasi tim dari 4 sendok makan beras, 1⁄2 pasang hati ayam, 1 potong tahu, wortel parut, bayam, 1 sendok teh minyak goreng, dan 400 ml air.
Latihan fisik normal tidak berlebihan, istirahat jika lelah.
Hubungan suami-istri boleh dilanjutkan selama kehamilan
(dianjurkan memakai kondom)