Jaringan periodontal merupakan jaringan pendukung gigi yang terdapat disekeliling gigi yang berfungsi sebagai kesatuan yang menjaga gigi tetap pada posisinya.
Gingiva
Gingiva adalah jaringan periodontal lunak dan tidak tampak dalam radiografi
Ligamen Periodontal
Komponen utama ligamen periodontal adalah kolagen, sehingga ruang ligamen periodontal pada gambaran radiografi terlihat sebagai ruang radiolusen antara akar gigi dan lamina dura.
Ligamen periodontalmenyalurkan beban oklusal yang berlebihan serta menyuplai nutrisi ke sementum, tulang dan gingiva melalui pembuluh darah.
Ligamen periodontal memiliki elemen penting berupa principal fibers atau serabut-serabut dasar, yaitu :
Fiber transeptal : memanjang secara interproksimal melewati puncak tulang alveolar dan tertanam di sementum gigi yang berdekatan
Fiber alveolar crest : memanjang miring dari sementum tepat di bawah epitel junctional ke alveolar crest. Fibers alveolar crest juga menjalar dari sementum ke puncak alveolar dan ke lapisan fibrosa periosteum yang menutupi tulang alveolar untuk mencegah gerakan lateral gigi
Fiber horizontal : memanjang pada sudut yang tepat ke sumbu panjang gigi dari sementum ke tulang alveolar.
Fiber oblique : memanjang dari sementum ke arah koronal miring ke tulang. Fibers oblik menanggung beban tekanan pengunyahan vertikal dan mengubah tekanan tersebut menjadi tegangan pada tulang alveolar.
Fiber apikal : menyebar dengan cara yang agak tidak teratur dari sementum ke tulang di daerah apikal soket
Fiber intraradicular : menyebar dari sementum ke gigi di area furkasi gigi multi-akar
Sharpey’s fiber : Fibers pada sambungan antara principal fibers dengan sementum dan tulang
Sementum
Tulang Alveolar
Pemeriksaan Jaringan Periodontal
Pemeriksaan Subjektif
Penilaian pasien secara umum dapat dilakukan dengan anamnesis dan melihat hal hal berikut :
Status mental dan emosional
Temperamen
Sikap
Usia fisiologis
Perubahan warna kulit yang dapat menggambarkan penyakit
Cara bernafas
Obesitas/ kegemukan
Kontrol anggota gerak pasien
Keadaan sistemik pasien
Sistem imun pasien
Penuaan
Distress atau kelelahan yang diderita pasien
Pemeriksaan Objektif
Plak dan Kalkulus
Pemeriksaan Gingiva
Palpasi menggunakan jari telunjuk, prinsipnya gingiva harus kering. Pemeriksaan gingiva antara lain:
Inflamasi gingiva, pembengkakan, dan perubahan kontur gingiva.
Suppurasi
Pemeriksaan Sulkus Gingiva
Probing dept diukur dari margin gingiva ke dasar sulkus. Nilaiprobing dept normal tidak lebih dari 3 mm. apabila kedalaman sulkus melebihi normal maka dapat disebut pocket. Beberapa jenis pocket, yaitu :
Poket gingiva / pseudopoket : poket karena adanya gingival enlargement tanpa adanya kerusakan tulang
Poket periodontal / true poket : pocket yang disebabkan oleh adanya kerusakan tulang alveolar
Poket supraboni : kerusakan tulang horizontal, dasar poket di atas tulang
Poket infraboni : kerusakan tulang vertikal dengan dasar poket di bawah tulang
Simple pocket : pocket yang hanya melibatkan 1 permukaan gigi
Compound pocket : melibatkan 2 permukaan gigi
Complex pocket : melibatkan 3 permukaan gigi dan bifurkasi
Clinical Loss Attachment Loss
Clinical Attachment Loss atau CAL adalah hilangnya perlekatan permukaan gigi dengan jaringan di sekitarnya diukur dari cemento enamel junction (CEJ) hingga ke dasar sulkus dengan menggunakan probe
Resesi Gingiva
Terbagi dalam beberapa kelas yakni:
Kelas I : resesi tidak melebihi mucogingival junction
Kelas II : resesi mencapai mucogingival juntion, tetapi tidak ada kehilangan tulang interdental
Kelas III : sudah ada kehilangan tulang interdental tetapi resorbsi tulang tidak melebihi mucogingival junction
Kelas IV : resorbsi tulang interdental setinggi mucogingival junction
Bleeding on Probing
BOP dapat dilihat apakah ada perdarahan ketika dilakukan prosedur pemeriksaan probing. Pemeriksaan BOP dapat dilakukan dengan menggunakan probe.
Papillary Bleeding Index
Pemeriksaan PBI dilakukan dengan memeriksa seluruh gege kecuali gigi molar ketiga. Pemeriksaan pada regio 1 dilakukan sisi palatal, regio 2 sisi bukal, regio 3 sisi lingual serta regio 4 sisi bukal dengan menggunakan probe.
Skor 0 : tidak ada bleeding
Skor 1 : bleeding berupa titik
Skor 2 : bleeding berupa garis
Skor 3 : bleeding berupa segitiga
Skor 4 : bleeding yang parah segera setelah probing
Furcation Involvement
Furcation envolvement dapat dilakukan pemeriksaan degan menggunakan probe nabors
Dehisensi dan Fenestrasi
Fenestrasi adalah daerah di mana tulang dan permukaan akar hanya ditutupi oleh periosteum dan di atasnya terdapat gingiva. Dehisensi adalah resesi jaringan lunak yang terjadi karena dukungan untuk jaringan tersebut kurang atau telah hilang.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan antara lain pemeriksaan radiografi. Pemeriksaan radiografi dapat dilakukan untuk mengevaluasi kondisi tulang alveolar, ligamen periodontal, serta lamina dura.
Referensi
Angulo,R.S., Torre, A.C.L., 2016, Gingival enlargement resolution by means of non-surgical periodontal therapy: case report, Revista Odontologica Mexicana, 20(4):246-251.
Bakar, A., 2014, Buku Kedokteran Gigi Klinis, Quantum Sinergis Medis, Yogyakarta.
Gilbert, A.D., Chapple, I.L., 2002, Understanding Periodontal Diseases: Assessment and Diagnostic Procedures in Practice, Quintessence Publishing, London.
Manson, J.D., Eley, B.M., 1993, Buku Ajar Periodonti, Hipokrates, Jakarta.
Patel, V.P., Kumar, S., Patel A., 2011, Periodontal Abscess, Journal of Clinical and Diagnostic Research, 5(2):404-409
Sunarto, H., 2014, Perawatan Pemeliharaan sebagai Tahapan Penting dalam Menunjang Keberhasilan Perawatan Periodontal, Departemen Periodonsia FKG UI, Jakarta.
Termeie, D., 2013, Periodontal Review, Quintessence Publishing Co, Hanover Park.
Wang, C.W., McCauley, L.K., 2016, Osteoporosis and Periodontitis, Cur Osteoporos Rep, 14(6):284-291.
Wang, C.W., McCauley, L.K., 2016, Osteoporosis and Periodontitis, Cur Osteoporos Rep, 14(6):284-291.