Kehamilan Ektopik Terganggu

Kehamilan ektopik terganggu adalah kehamilan yang terjadi di luar uterus. Pada topik ini akan di jabarkan lebih dalam mengenai kehamilah ektopik terganggu, so lets check this out!

Definisi

Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar uterus. Sekitar 95% kehamilan ektopik terjadi di berbagai segmen tuba Falopii, dengan 5% sisanya terdapat di ovarium, rongga peritoneum atau di dalam serviks. Apabila terjadi ruptur di lokasi implantasi kehamilan, maka akan terjadi keadaan perdarahan masif dan nyeri abdomen akut yang disebut kehamilan ektopik terganggu. Lokasi implantasi kehamilan ektopik digambarkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Lokasi implantasi kehamilan ektopik

Faktor Risiko

Beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan KET diantaranya riwayat KET sebelumnya, riwayat operasi Tuba, riwayat penggunaan AKDR, infertilitas, riwayat abortus, riwayat SC sebelumnya, merokok.

Patofisiologi

 

 

Gambar 2. Patofisiologi kehamilan ektopik

Penegakan Diagnosis

  • Anamnesis
    • Perdarahan pervaginam dari bercak hingga berjumlah sedang
    • Nyeri abdomen dan pelvis akut
    • Hamil → biasanya masih dalam trimester 1
    • Gali terkait faktor resiko KET
  • Pemeriksaan Fisik
    • Perdarahan pervaginam dari bercak hingga berjumlah sedang
    • Kesadaran menurun
    • Pucat
    • Hipotensi dan hipovolemia
    • Nyeri abdomen dan pelvis
    • Nyeri goyang portio
    • Cervix tertutup
  • Pemeriksaan Penunjang
    • Beta HCG → menentukan kehamilan
    • Darah rutin → menentukan anemia
    • USG FAST → menilai perdarahan intraperitoneal
    • TVUS → pemeriksaan penunjang terbaik untuk menentukan lokasi kehamilan
  • Diagnosis Banding
    • Pelvic inflammatory disease
    • Appendicitis akut
    • Torsi ovari
    • Abses tubo ovarian
    • Abortus

Tatalaksana

Tatalaksana Umum

  • Restorasi cairan tubuh dengan cairan kristaloid (500 cc dalam 15 menit pertama atau 2 L dalam 2 jam pertama)
  • Rujuk ke RS

Tatalaksana Khusus

  • Uji silang darah → persiapan LAPAROTOMI EKSPLORASI
  • Saat laparotomi → eksplorasi kedua ovarium dan tuba falopii
    • Bila Tuba rusak hebat → Salpingektomi
    • Bila Tuba rusak ringan → Salpingostomi
  • Sebelum memulangkan pasien, konseling penggunaan kotrasepsi, atasi anemia dengan SF 60mg/hari selama 6 bulan.

Referensi

  1. Cunningham, F.G. et al. 2014. Williams obstetrics. 24th edn. New York, NY: McGraw Hill.
  2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta: Kemenkes RI.
Customer Support umeds