Polip Cervix

Polip serviks adalah massa lunak bertangkai yang tumbuh di permukaan mukosa serviks ataupun pada saluran endoserviks dan biasanya menonjol keluar dari mulut serviks.

Definisi

Polip serviks adalah massa lunak bertangkai yang tumbuh di permukaan mukosa serviks ataupun pada saluran endoserviks dan biasanya menonjol keluar dari mulut serviks.

Etiologi

Kemungkinan penyebab terbentuknya polip serviks adalah :

  • Respon abnormal terhadap peningkatan estrogen pada Wanita. Peningkatan kadar hormone estrogen ini sering menyertai kehamilan, siklus menstruasi dan pada periode perimenopause.
  • Inflamasi kronik pada permukaan serviks, yang mungkin disebabkan infeksi (disebabkan bakteri, ragi, virus, jamur), keguguran dan aborsi
  • Penyumbatan pembuluh darah di serviks

Polip cervix merupakan kelainan yang paling umum terdeteksi, serta memiliki kemungkinan menjadi ganas. Polip banyak terjadi pada Wanita berusia diatas 20 tahun dan sudah mempunyai anak atau pada Wanita menopause.

Patofisiologi

Terbentuknya polip serviks ini sering dimulai dengan adanya nflamasi yang terus menerus yang memicu hyperplasia pada epitel serviks. Epitel serviks ini akan tumbuh menonjol dan bertangkai, dapat menjulur hingga keluar dari vulva dan ujungnya rapuh, nekrosis serta mudah berdarah.

Berdasarkan jaringan asalanya, polip dapat dibagi polip ektoserviks dan polip endoserviks.

Polip ektoserviks berasal dari epitel stratifikatum skuamosa dengan warna lebih pucat  struktur kenyal. Polip ini tumbuh di area porsio dan jarang menimbulkan perdarahan.

Polip endoserviks berasal dari epitel kolumner dengan warna merah menyala, sangat rapuh serta  menyerupai degenerasi ganas. Hal ini disebabkan karena terjadinya nekrotik atau ulserasi yang mengakibatkan perdarahan, metaplasia skuamosa dan sangat sering terjadi perdarahan.

Struktur polip ini memiliki vaskularisasi yang adekuat, sehingga apabila terjadi torsi atau trauma (saat koitus) dapat terjadi perdarahan.

Penegakan Diagnosis

  • Anamnesis

Gejala yang paling sering dikeluhkan pasien adalah adanya perdarahan setelah berhubungan intim (post coital bleeding). Selain itu, dapat pula terjadi keluhan sebagai berikut :

    • Keputihan yang banyak dan bisa berbau infeksi
    • Perdarahan antar periode
    • Perdarahan yang lebih berat saat menstruasi
    • Perdarahan setelah masa menopause
    • Seringkali dikeluhkan pula infertilitas
  • Pemeriksaan Fisik

Inspeksi dengan speculum :

Pada pemeriksaan dengan speculum, akan ditemukan massa yang tumbuh, terjepit atau menjulur keluar dari ostium serviks. Polip serviks bervariasi dari tungggal hingga multiple, berwarna merah terang, rapuh, dan struturnya menyerupai spons. Kebanyakan polip ditemukan berupa penjuluran bewarna merahyang terang yang terjepit atau keluar dari ostium servis. Ukuran polip biasanya kurang dari 2 cm dengan panjang tangkai bisa mencapai atau keluar dari introitus vagina.

  • Pemeriksaan Penunjang

Biopsi : Gambaran histopatologis polip adalah sama dengan jaringan asalnya. Umumnya permukaan polip tersusun dari selapis epitel kolumner yang tinggi (seperti halnya endoserviks),epitel kelenjar serviks dan stroma jaringan ikat longgar yang diinfiltrasi oleh sel bulat danedema.

Diagnosis Banding

  • Mioma uteri

Mioma uteri merupakan tumor jinak yang berasal dari otot polos Rahim. Mioma uterus banyak terjadi pada Wanita usia reproduktif. Gejala yang sering terjadi ialah metroragia, menoragia, nyeri hingga infertilitas. Mioma geburt adalah mioma yang memiliki tangkai dan dapat menjulur hingga keluar vagina.

  • Adenokarsinoma endometrium

Adenokarsinoma endometrium atau sarcoma endometrium bisa tampak pada ostium uteri eksterna, warna putih hingga kekuningan, padat, eksotitik-poliploid dan mudah mengalami perdarahan. Keadaan ini sering terjadi pada usia 40 tahun ke atas.

Tatalaksana

Polip serviks pada umumnya tampak dan bertangkai, sehingga dapat dilakukan ekstirpasi atau pemutaran tangkai dengan mudah. Selanjutnya, dapat dilakukan kuretase untuk membersihkan sisanya dan pengambilan sampel untuk menyingkirkan kemungkinan keganasan.

Prognosis dari penyakit polip ini adalah baik dan sangat jarang terjadi rekurensi. Komplikasi yang mungkin terjadi ialah infeksi dan infertilitas. 

Referensi

  1. DeUgarte, C.M. (2012). Current Diagnosis and Treatment: Obstetrics & Gynecology. 11th ed. McGraw-Hill Education.
  2. Letizia, M. Kelly, J. (2011). Case Report: Gartner’s Duct Cyst. Emergency Medicine News. Lippincott Williams & Wilkins, Inc. Vol.33 (5).
  3. Bala, R., Nagpal, M., Kaur, M., & Kaur, H. (2015). Posterior vaginal wall Gartner's duct cyst. Journal of mid-life health, 6(4), 187-90.
  4. Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. 2008.
Customer Support umeds