Perdarahan Subconjunctiva

Perdarahan conjunctiva adalah perdarahan yang disebabkan ruptur pembuluh darah dibawah lapisan konjungtiva.

Anatomi

Konjungtiva

Konjungtiva merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak bagian belakang. Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel goblet. Musin bersifat membasahi bola mata terutama kornea

Konjungtiva terdiri dari tiga bagian, yaitu : 

  1. Konjungtiva tarsal merupakan konjungtiva yang menutupi tarsus
  2. Konjungtiva bulbi merupakan konjungtiva yang menutupi sklera
  3. Konjungtiva forniks merupakan tempat peralihan konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi.

Definisi

Perdarahan akibat ruptur pembuluh darah dibawah lapisan konjungtiva seperti arteri konjungtivalis atau arteri episklera.

Etiologi

Dapat diakibatkan oleh batuk rejan, trauma tumpul basis kranii, atau keadaan pembuluh darah yang rentan dan mudah pecah pada usia lanjut, hipertensi, arteriosklerose, konjungtivitis, anemia, dan pemakaian obat - obatan tertentu.

Patofisiologi dan Patogenesis

Terjadi akibat perdarahan pada pembuluh darah konjungtiva atau episklera dan kemudian terkumpul ke dalam ruang subkonjungtiva. Pembuluh darah dapat rusak seiring bertambah waktu. Jaringan elastis dan ikat menjadi rapuh seiring bertambahnya usia dan penyakit penyerta yang dapat mendasarinya dapat menyebabkan mudahnya perdarahan konjungtiva pada orang tua. Perdarahan subkonjungtiva traumatis lebih sering terlokalisir pada lokasi benturan dibandingkan spontan.

Penegakan Diagnosis

  • Anamnesis
    • Pasien datang dengan keluhan adanya darah pada sklera atau mata berwarna merah terang (tipis) atau merah tua (tebal)
    • Perdarahan akan terlihat meluas dalam 24 jam pertama setelah itu akan berkurang perlahan ukurannya karena diabsorpsi
  • Pemeriksaan Fisik
    • Pemeriksaan status generalis
    • Pemeriksaan oftalmologi
      • Tampak perdarahan di sklera dengan warna merah terang (tipis) atau merah tua (tebal)
      • Melakukan pemeriksaan tajam penglihatan umumnya 6/6, jika visus < 6/6 maka dicurigai terjadi kerusakan selain konjungtiva
      • Pemeriksaan funduskopi perlu dilakukan dengan perdarahan subkonjungtiva akibat trauma
  • Pemeriksaan Penunjang

Tidak diperlukan pemeriksaan penunjang. Penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis dan PF meliputi PF generalis dan oftalmologi

  • Diagnosis Banding

Mata merah tidak disertai penurunan visus

    1. Pterygium
    2. Konjungtivitis

 

Terapi

Dilakukan kompres hangat dan perdarahan subkonjungtiva akan hilang atau diabsorbsi dalam 1-2 minggu tanpa obat. Pengobatan dilakukan jika terdapat penyakit mendasar.

Konseling dan Edukasi

Memberitahu keluarga bahwa tidak perlu khawatir karena perdarahan akan terlihat meluas dalam 24 jam pertama, namun ukurannya akan berkurang perlahan karena diabsorpsi 

Kondisi hipertensi memiliki hubungan tinggi dengan kejadian perdarahan subkonjungtiva diperlukan pengontrolan tekanan darah pada pasien hipertensi

Kriteria Rujukan

Perdarahan subkonjungtiva harus segera dirujuk ke spesialis mata jika ditemukan penurunan visus

Referensi

  1. Kuhn F. Ocular traumatology. New York: Springer: 2008.
  2. Lang GK. penyunting. Ophthalmology: a short textbook. New York: Thieme: 2000.
  3. Frederick T. Frederick W. Wiley A. Clinical ocular toxicology. Philadelphia: Elsevier Saunders: 2008.
  4. Scholete T. Pocket at las of ophthalmology. New York: Thieme: 2006
  5. Kuhn F. Pieramici DJ. Ocular trauma principles and practice. New York: Th ieme: 2002.
  6. Tarlan B. Kiratli H. Subconjunctival hemorrhage: risk factors and potential indicators. Clin Ophthalmol. 2013:7: 1163-70.
  7. Cronau H. Kankanala RR. Mauger T. Diagnosis and management of red eye in primary care. Am Fam Physician. 2010 Jan 15:81(2):137-44.
  8. Powdrill S. Ciliary injection: a differential diagnosis for the patient with acute red eye. JAAPA. 2010:23(12):50-4.
  9. lyas S, Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata. 2015;206–16.
  10. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Edisi Revisi Tahun 2014 Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Pandu Prakt Klin BAGI Dr DI FASILITAS PELAYANAN Kesehat Prim. 2014;346–50.
Customer Support umeds