Perawatan Saluran Akar

-

Indikasi dan Kontraindikasi PSA

Indikasi

  • Gigi dengan pulpitis irreversibel atau nekrosis pulpa,
  • GigI dengan kelainan periapikal, 
  • Gigi yang masih dapat direstorasi,
  • Gigi dengan foramen apikal yang sudah tertutup. 

Kontraindikasi

  • Gigi yang tidak dapat direstorasi,
  • Gigi dengan dukungan periodontal yang tidak memadai,
  • Gigi dengan fraktur akar,
  • Gigi dengan variasi anatomi saluran akar yang tidak dapat ditangani. 

 

Triad Endodontik

  • Obturasi
  • Cleaning dan shaping
  • Preparasi dan akses

 

Tahapan Pekerjaan

  • Persiapan pasien dan operator 
    • Menggunakan APD
    • Persiapan alat dan bahan
    • Foto pre-operative 
      • Fungsi foto radiografi preoperative
        • Memungkinkan operator untuk memperkirakan keadaan kanal pulpa.
        • Mengetahui adanya kelainan atipikal, jumlah kanal dan akar, kelengkungan, bifurkasi, pulp stone, PSA sebelumnya, pasak, resorbsi karies.
        • Dapat memperkirakan jarak ke dasar pulpa agar tidak terjadi perforasi.
        • Menghitung dari titik acuan ke apeks dikurangi 2 mm pada radiografi diagnosis untuk mendapatkan panjang kerja estimasi
  • Asepsis dan anestesi lokal
  • Pembersihan jaringan karies menggunakan metal bur hingga bersih, ambil tambalan rusak
  • Open akses (preparasi atap kamar pulpa)
    • Bentuk akses untuk semua gigi anterior harus mengikuti bentuk dari anatomi internal kamar pulpa
    • Penetrasi dari tengah permukaan lingual tegak lurus dengan bur bulat high speed
    • Sensasi jatuh atau kosong dirasakan ketika bur sudah menembus kamar pulpa jika kamar pulpa cukup besar
  • Irigasi 
    • Irigasi kavitas dengan NaOCl 2.5% menggunakan spuit 27G yang ujungnya dibengkokan dengan tekanan ringan.
    • Bahan irigasi:
      • Sodium hipoklorit (NaOCl),
      • EDTA,
      • Chlorhexidine gluconate (Chx)
      • MTAD (campuran tetracycline isomer, asam sitrat dan detergen)
  • Ekstirpasi
    • Pengambilan pulpa sepenuhnya dari kamar pulpa atau biasa disebut dengan devitalisasi.
    • Tahapan ekstirpasi:
      • Irigasi
      • Masukan  broached sampai kontak dengan dinding kanal tanpa tekanan (pilih ukuran dengan membandingkan dengan foto radio pre-operative)
      • Masukan sepanjang 2/3 panjang kerja estimasi tarik kira kira 1 mm dan rotasi 360 derajat untuk mengambil jaringan pulpa kemudian ditarik keluar
      • Ulangi hingga saat ditarik jarum ekstirpasi sudah bersih dan ketika saluran akar di irigasi, sudah tidak terlihat sisa jaringan pulpa
  • Penjajakan saluran akar 
    • Lakukan penjajakan saluran akar dengan gerakan watch winding menggunakan file no. 8 atau 10 sampai sepanjang kerja. File selalu diolesi dengan EDTA.
    • Irigasi saluran akar dengan 1cc NaOCl 2,5%
    • Pergerakan:
      • Reaming : digerakan searah jarum jam dengan gerakan memutar dan mendorong ( 90-180 derajat)
      • Filling : gerakan push and pull
      • Watch winding : alat digerakan searah jarum jam dan kebalikannya kemudian ditarik untuk membuang debris
      • Circumferential filing : gerakan push and pull pada dinding dentin
  • Preparasi koronal ⅔ panjang kerja
    • Pilih GGD ( gates glidden drill ) terbesar yang dapat masuk pada orifis menggunakkan foto radiograf
    • Masukkan GGD terbesar tersebut kedalam saluran akar sampai 2 mm dibawah orifis
    • Lanjutkan dengan GGD ukuran lebih kecil sampai 2/3 panjang kerja
    • Irigasi menggunakkan NaOCl 2,5% setiap pergantian alat
  • Penentuan panjang kerja
    • Menghitung dari titik acuan ke apeks dikurangi 2 mm pada radiograf diagnosis
    • Pasang stoper pada setiap file yang digunakan
    • Titik referensi pada gigi anterior biasanya berada di insisal edge sedangkan di posterior ada di cusp tips. Titik referensi harus definit tidak berubah-ubah
    • Pembuatan foto radiograf menggunakkan k-file no. 20 agar telihat saat pengambilan foto, catat panjang file yang masuk ke saluran akar
    • Tentukan panjang kerja sebenarnya dengan mengukur perbedaan ujung file dengan apeks radiografis, panjang kerja -1mm dari panjang apeks radiografis.
  • Preparasi ⅓ apikal
    • Setelah FA sudah didapat, tandai k-file dengan stopper yang sesuai dengan panjang kerja lakukan preparasi pada daerah apikal dengan gerakkan reaming dan filling (k-file ditempelkan pada saluran akar)
    • Irigasi saluran akar kemudian preparasi
    • Dilanjutkan dengan file 1 nomor diatas dari file awal hingga diperoleh File Apical Utama / Master Apical File hingga seluruh infected dentin terangkat yang ditandai dengan saat diirigasi telah terlihat serbuk dentin sehat (minimal no. 30 dan biasanya 3 nomor diatas file awal sesuai panjang kerja yang sudah ditentukan).
  • Setelah mendapatkan KGU dan dinyatakan selesai, dilakukan preparasi apikal dengan cara stepback
    • Menggunakan gerakan circumferential filing (dengan gerakan filing di seluruh dinding saluran akar) lakukan berulang kali sampai terasa longgar
    • Tandai k-file dengan stopper
    • Naikan 1 nomor di atas KGU dengan mengurangi panjang kerja -2 mm dari apical (panjang kerja) dengan gerakan circumferential filing
    • Rekapitulasi menggunakan KGU dengan gerakan circumferential filing untuk menghilangkan step dan panjang masih sesuai panjang kerja
    • Naikan 2 nomor di atas KGU dengan mengurangi panjang kerja -3 mm dari apikal dengan gerakan circumferential filing
    • Rekapitulasi menggunakan KGU dengan gerakan circumferential filing untuk menghilangkan step dan panjang masih sesuai panjang kerja
    • Naikan 3 nomor di atas KGU dengan mengurangi panjang kerja -4 mm dari apikal
    • Rekapitulasi menggunakan KGU dengan gerakan circumferential filing untuk menghilangkan step dan panjang masih sesuai panjang kerja
    • Irigasi setiap pergantian alat dengan NaOCl 2,5% dan gunakkan EDTA pada k-file
    • Keringkan saluran akar menggunakkan paper point
  • Medikasi intrakanal 
    • Bahan medikasi intrakanal:
      • ChKM
      • Cresophene
      • Cresatine
      • Ledermix
      • CaOH2
      • Eugenol
  • Tumpatan sementara
  • Cleaning dan shaping
  • Pengisian saluran akar
    • Sebelum dilakukan pengisian saluran akar, lakukan pemeriksaan terlebih dahulu:
      • Tanyakan keluhan subyektif pada pasien
      • Lakukan pemeriksaan objektif → Palpasi (-), Perkusi (-)
      • Saluran akar kering dan tidak berbau
      • Saat dilakukan irigasi sudah tidak ada jaringan dentin nekrotik yang keluar
    • Tahapan: 
      • Bongkar tumpatan sementara
      • Irigasi dengan NaOCl 2,5%
      • Rekapitulasi kembali dengan FAU dan KGU
      • Keringkan dengan paperpoint 
      • Pengadukkan sealer : (biasanya endomethasone bubuk + liquid eugenol)
      • Ambil liquid dan bubuk dan letakkan diatas kertas, lalu aduk hingga konsistensi seperti krim (ditarik 3 cm tidak putus)
      • Oleskan KGU dengan sealer, masukkan sepanjang kerja perlahan-lahan, ditarik sedikit 1 sampai 2 kali agar kelebihan udara dan semen dapat keluar kemudian dimasukan kembali sampai panjang kerja
      • Gunakkan spreader terbesar, masukkan kedalam saluran akar dengan panjang dikurangi 1 mm dari panjang kerja untuk kondensasi lateral, putar kekiri dan kanan
      • Angkat spreader dan masukkan gutta percha tambahan yang sudah dioleskan sealer pada saluran akar
      • Potong guttap percha menggunakkan eskavator yang telah dipanaskan 1mm bawah orifis
      • Lalu tekan gutta percha dengan plugger (kondensasi vertikal)
      • Isi kavitas dengan kapas dan tumpat sementara lalu lakukan foto radiograf
      • Setelah hasil radiograf selesai dan hasilnya bagus
      • Berikan basis sementara zinc phosphat, Lakukan tumpat sementara menggunakkan kavit

 

Referensi

  1. Chandra S, Krishna V. Chronic Periodontitis. Grossman’s Endodontic Practice. 12th ed. New Delhi: Wolters Kluwer, 2010.
Customer Support umeds