Pengenalan UKK Primer dan Sekunder

Ujud Kelainan Kulit dibagi menjadi 2 yaitu UKK Primer dan UKK Sekunder, untuk mendiagnosis penyakit kelainan kulit diperlukan untuk mengenal UKK.

Status Dermatologi

Periksa kulit secara keseluruhan termasuk membran mukosa, regio genital dan anal, kuku dan rambut, serta kelenjar limfe. Dalam menegakkan diagnosis harus memperhatikan tipe UKK, warna, marginasi/batas UKK, bentuk, jumlah, susunan, konfluensi dan distribusi.

 

Tipe UKK

Dibagi menjadi primer dan sekunder.

 

Warna

Pink, merah, ungu (untuk UKK purpurik lihat tanda diaskopinya apakah hilang setelah ditekan dengan gelas obyek atau tidak), putih, tan, coklat, hitam, biru, keabuan, kuning. Warna pada UKK dapat sama (uniformis) atau bervariasi (variated).

 

Marginasi

Berbatas tegas (dapat ditelusuri dengan ujung pena/pensil), batas tidak tegas (ill-defined).

 

Konsistensi

Perhatikan kosistensi (lunak, keras, fluktuatif, seperti papan), perubahan temperatur kulit (panas, dingin), serta mobilitas. Perhatikan adanya nyeri pada kulit (tenderness), perkiraan kedalaman UKK (dermal atau subkutan).

 

Bentuk

Bulat, oval, poligonal, polisiklik, anular (berbentuk seperti cincin).

 

Jumlah

Tunggal atau multipel

 

Susunan

Untuk UKK multipel dapat berupa berkelompok (herpetiformis, arsiformis, anuler, reticulated, linear, serpiginosa) atau diseminata/tersebar.

 

Konfluensi

Ya atau tidak

 

Distribusi

Perhatikan:

  1. Perluasan: lesi tunggal, lokalisata, regional, generalisata, universal
  2. Pola: simetris, daerah terpapar sinar matahari, daerah tekanan, area intertriginosa, daerah folikuler, sesuai dermatom, sesuai garis Blaschko

UKK Primer

Perubahan fisik pada kulit yang disebabkan langsung oleh penyakit utama.

  • Lesi datar -> hanya terjadi perubahan warna tanpa adanya peninggian kulit
    • Makula -> diameter < 1 cm
    • Patch -> diameter > 1 cm

  •  

Referensi

Customer Support umeds