Pengaturan Tekanan Darah

Pengaturan tekanan darah adalah suatu mekanisme kompleks yang melibatkan interaksi berbagai organ dan sistem dalam tubuh manusia.

Sistem Kardiovaskuler

  • Sistem Kardiovaskular merupakan sistem tubuh yang bertugas menyediakan suplai darah ke seluruh tubuh dan mengatur kecepatan serta jumlah darah yang dibawa melalui pembuluh-pembuluh darah sebagai respons terhadap berbagai rangsangan.
  • Regulasi sistem kardiovaskular terjadi melalui beragam rangsangan, seperti:
    • Perubahan volume darah
    • Hormon
    • Elektrolit
    • Osmolaritas
    • Obat-obatan
    • Kelenjar adrenal
    • Ginjal, dan banyak faktor lainnya.
  • Organ-organ yang terlibat dalam sistem kardiovaskular diantaranya:

*Sumber gambar: Sciencing.com

  • Sistem kardiovaskular terdiri dari dua loop utama, yaitu:
    • Sirkulasi pulmoner memungkinkan oksigenasi darah dengan memompa darah ke paru-paru, dimana pertukaran gas terjadi, dan karbon dioksida dibuang.
    • Sirkulasi sistemik menyediakan darah yang kaya oksigen dan nutrisi untuk mencapai seluruh tubuh.
  • Untuk mengerti cara kerja jantung, perlu dipahami istilah-istilah berikut:

 

  • Siklus jantung menggambarkan jalur aliran darah melalui jantung. Berikut adalah urutannya:

Sumber gambar: https://byjus.com 

 

Keterangan:

  1. Kontraksi Atrium, Penutupan Katup Mitral: Atrium berkontraksi untuk mendorong lebih banyak darah ke ventrikel.
  2. Fase Isovolumetrik: Pada saat ini, semua katup jantung (katup mitral dan katup aorta) tertutup.
  3. Pembukaan Katup Aorta: Tekanan di dalam ventrikel kiri akhirnya melebihi tekanan di arteri aorta. Katup aorta membuka, dan aliran darah yang ditekan oleh kontraksi ventrikel mulai mengalir ke dalam aorta.
  4. Fase Ejeksi (Ejeksi Cepat dan Reduksi), Pengosongan Ventrikel Kiri: Darah di ventrikel kiri dipompa keluar dari jantung melalui katup aorta yang terbuka.
  5. Penutupan Katup Aorta: Ventrikel mulai mengendur. Tekanan di dalam aorta menjadi lebih tinggi daripada tekanan di dalam ventrikel, menyebabkan katup aorta menutup untuk mencegah aliran balik darah ke ventrikel kiri.
  6. Relaksasi Isovolumetrik: Semua katup jantung tertutup. Ventrikel berelaksasi, tetapi volume darah di dalamnya belum berubah karena katup mitral masih tertutup.
  7. Pembukaan Katup Mitral: Tekanan di dalam ventrikel menjadi lebih rendah daripada tekanan di dalam atrium. Katup mitral membuka, memungkinkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel dalam persiapan untuk siklus jantung berikutnya.
  8. Fase Pengisian (Pengisian Cepat dan Reduksi) Ventrikel Kiri: Darah terus mengalir dari atrium ke ventrikel kiri selama fase pengisian. 

Regulasi Saraf

  • Regulasi saraf pada sistem kardiovaskular melibatkan sistem saraf otonom, yaitu simpatis dan parasimpatis. Keduanya bekerja berlawanan untuk mengatur tekanan darah dan fungsi jantung

 

  • Dalam regulasi tekanan darah jangka pendek berlangsung melalui mekanisme barorefleks.
  • Mekanisme barorefleks ini memungkinkan tubuh untuk menyesuaikan tekanan darahnya dalam menanggapi perubahan situasi tertentu.
  • Mekanisme barorefleks, diperantarai reseptor khusus yang disebut baroreseptor yang  sensitif terhadap perubahan tekanan darah dan terletak di sinus karotis dan lengkung aorta. Mekanismenya sebagai berikut:

 

Pada peningkatan tekanan darah

 

Pada penurunan tekanan darah

 

Regulasi Hormonal & Mekanisme Renal

  • Regulasi hormonal terhadap tekanan darah erat kaitannya dengan organ ginjal 
  • Di ginjal, dikenal adanya sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAAS) yang mengatur volume darah.
  • Melalui mekanisme RAAS, ginjal mengatur volume darah dengan mengendalikan ekskresi air dan natrium.
  • Ketika tekanan darah tinggi, mekanisme ini berperan membatasi ekskresi air dan natrium, sehingga tekanan darah tetap dalam kisaran normal.
  • Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron:

 

 

Sumber gambar: Vargas-Rodriguez et al. (2022)

  • Hormon lain yang juga berkontribusi pada regulasi tekanan darah adalah hormon Antidiuretik (ADH) atau Vasopresin

 

 

  • ADH diproduksi oleh kelenjar hipofisis posterior di otak dan berperan dalam mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh.
  • Ketika tubuh mengalami dehidrasi atau tekanan darah rendah, konsentrasi ADH
  • ADH meningkatkan reabsorpsi air pada ginjal kembali ke dalam darah sehingga volume urin berkurang dan cairan dalam tubuh dipertahankan lebih banyak.
  • Dengan adanya retensi air, volume darah meningkat yang kemudian berkontribusi pada peningkatan tekanan darah.
  • ADH juga dapat menyebabkan vasokonstriksi ringan, sehingga ikut meningkatkan tekanan darah.

Faktor Lingkungan

Beberapa faktor lingkungan yang berperan dalam mempengaruhi tekanan darah diantaranya:

Referensi

  1. Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2015). Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology (13th ed.). Saunders.
  2. Vargas-Rodriguez, et al. (2022). Hyperglycemia and Angiotensin-Converting Enzyme 2 in Pulmonary Function in the Context of SARS-CoV-2 Infection. Frontiers in Medicine.
  3. Joyner, M. J., Charkoudian, N., & Wallin, B. G. (2010). Sympathetic nervous system and blood pressure in humans: individualized patterns of regulation and their implications. Hypertension, 56(1), 10-16.
  4. Chaudhry R, Miao JH, Rehman A. Physiology, Cardiovascular. [Updated 2022 Oct 16]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK493197/
Customer Support umeds